Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Setelah diberi penjelasan, para wali memutuskan bahwa Visakha tidak bersalah. Setelah sidang
selesai, Visakha mohon pamit pada Migara untuk pulang ke rumah orangtuanya. Migara yg sadar
bahwa ia salah, memohon maaf pada Visakha dan meminta agar Visakha tetap tinggal.


Visakha bersedia tetap tinggal asalkan ia dibebaskan untuk mengundang dan memberi
persembahan pada Buddha dan para Bhikku di rumah mertuanya itu. Migara menyetujui
permintaan ini sehingga Visakha tetap tinggal disana.


Hari itu juga Visakha mengundang Buddha dan para Bhikku agar besok paginya datang ke rumah
Migara guna menerima persembahan makanan. Esok paginya Buddha dan para Bhikku dilayani
makan pagi oleh Visakha dan para pembantunya.


Setelah acara makan selesai, Visakha mengajak mertuanya untuk ikut mendengarkan Khotbah
Buddha. Migara hanya bersedia mendengarkan Khotbah Buddha dari balik tirai, dan tidak
bertatapan muka langsung dengan Buddha.


Setelah Khotbah selesai, Migara mencapai Pencerahan Spiritual tingkat pertama ( disebut
Sotapana ). Ia lalu keluar dari tirai dan bersujud dihadapan Buddha dan mohon diterima sebagai
pengikut. Ia juga mengucapkan terima kasih pada Visakha dan mengangkatnya menjadi ibunya
[2].


Catatan :


[1] Petapa telanjang masih ada sampai sekarang. Mereka orang baik koq. Mereka tidak punya
tempat tinggal tetap. Makannya kadang sehari sekali, kadang gak makan, kadang makan dari
buah yg jatuh dari pohonnya. Hidup selibat penuh. Banyak juga dari mereka yg sakti.


[2] Sejak saat itu Visakha dikenal sebagai " Migaramata " atau Ibunya Migara atas permintaan
Migara sendiri. Alhasil Visakha menjadi pemimpin di rumah mertuanya.

Free download pdf