Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Buddha lalu memandikan Jenazah AyahNya, dan mengatur prosesi upacara kremasi. Jenazah
Raja diarak melewati jalan jalan di Kapilavastu dengan diiringi musik.
Buddha turut mengangkat Jenazah Ayahnya ke tempat pembakaran, lalu Beliau sendiri yang
menyalakan apinya.


Saat api membakar Jenazah Raja, dan orang orang pada menangis dan meratap, Buddha
mengucapkan kebenaran yg keramat ini :
" Kelahiran adalah penderitaan.
Usia tua adalah penderitaan.
Sakit adalah penderitaan.
Kematian adalah penderitaan.


Nafsu menyebabkan kelahiran demi kelahiran.
Nafsu akan kekuasaan.
Nafsu akan kesenangan indriya.
Nafsu akan perwujudan.


Nafsu adalah sumber dari segala penderitaan.
O betapa buruknya nafsu.
Orang bijak sadar akan hal ini.
Orang bijak yang telah memadamkan nafsunya.
Orang bijak yang telah memyadari Jalan Mulia Berunsur Delapan. "




Catatan :


[1] Bhikku Nanda adalah adik tiri Buddha, satu ayah beda ibu. Anak Raja Suddhodana dengan
Ratu Mahapajapati.


[2] Arahanta Magha artinya sedang dalam proses menjadi Arahat. Magha artinya proses.
Proses ini akan berlanjut terus sampai selesai, dan tidak bisa dihentikan oleh apapun juga
termasuk kematian.
Seseorang yg mencapai tingkatan magha tidak akan bisa mati sebelum Ia mencapai tingkatan
Phala. Phala artinya hasil akhir.


[3] Kematian seorang Arahat merupakan Kebahagiaan Tertinggi. Ia tidak muncul lagi di alam
manapun juga, siklus hidup - matinya terputus. Ia lenyap tanpa keterangan.


[4] Anak Ratu Mahapajapati semuanya jadi Arahat. Buddha adalah anak tirinya.

Free download pdf