Kemudian, revolusi industri kedua berlangsung
sekitar tahun 1870. Pada saat itu, dunia perindustrian
beralih ke tenaga listrik yang mampu menciptakan
produksi massal. Selanjutnya, revolusi industri ketiga
terjadi pada era 1960-an, saat perangkat elektronik
mampu menghadirkan otomatisasi produksi.
Kini, perindustrian dan manufaktur dunia bersiap
untuk menghadapi
Revolusi Industri 4.0.
Istilah tersebut berasal
dari sebuah proyek
pemerintah Jerman
untuk mempromosikan
komputerisasi industri
manufaktur.
Revolusi Industri 4.0 merupakan suatu
pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) yang berpotensi meningkatkan
pendapatan global dan kualitas hidup masyarakat
dunia. Selain itu, AI juga akan menghasilkan harga
yang murah dan kompetitif, meningkatkan efisiensi
dan produktivitas, menurunkan biaya transportasi
dan komunikasi, meningkatkan efektivitas
logistik dan rantai pasokan global, mengurangi
biaya perdagangan, membuka pasar baru, serta
mendorong pertumbuhan ekonomi.
NEWS FLASH DIGITAL 4.0^5