MODUL GIZI SEIMBANG

(Nisa Andini Sofyan, B.Ed.) #1

Salah satu masalah gizi yang paling sering dijumpai pada remaja adalah
anemia. Anemia adalah kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin kurang dari
jumlah normal. Status anemia diketahui melalui pemeriksaan darah. Hemoglobin
adalah salah satu komponen dalam sel darah merah yang berfungsi untuk
mengikat oksigen dan mengantarkannya ke seluruh sel di dalam tubuh agar
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Anemia banyak terjadi di kalangan remaja putri. Saat anemia, badan terasa
lemah, lesu, dan mudah letih disertai pusing, mata berkunang-kunang, mudah
mengantuk, serta sulit konsentrasi karena kadar oksigen dalam jaringan otak
dan otot kurang dari seharusnya. Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh
sehingga penderita anemia mudah terkena penyakit infeksi. Dampak anemia
pada remaja seperti menurunnya kebugaran serta kemampuan konsentrasi
dapat menyebabkan menurunnya performa belajar dan produktivitas harian.
Penyebab anemia sangat bervariasi. Salah satunya adalah karena
kekurangan zat gizi, seperti zat besi, dan vitamin B2. Di Indonesia penyebab
anemia yang umum ditemui adalah kurang asupan zat besi, yang disebut anemia
gizi besi. Zat besi merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh. Zat besi
berguna untuk pembentukan sel darah merah.
Remaja putri mengalami menstruasi secara rutin yang mana terjadi
pengeluaran banyak darah. Kehilangan darah juga berarti kehilangan zat besi
dari tubuh, sehingga remaja putri rentan terkena anemia gizi besi. Alasan
lainnya adalah pola makan yang tidak teratur atau mengurangi makan karena
imaji diri (body image) yang salah. Remaja putri cenderung cemas bila terjadi
kenaikan berat badan sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi makan.


Remaja Putri


dan Anemia

Free download pdf