Diet dan Perilaku Makan pada Remaja
Ketidakpuasan remaja putri dengan bentuk tubuhnya seringkali mendorong
remaja untuk melakukan upaya yang tidak sehat untuk mencapai bentuk ideal yang
dia inginkan. Perilaku diet merupakan salah satu upaya seseorang yang dilakukan
untuk menurunkan berat badan sebagai akibat ketidakpuasan terhadap tubuhnya
dibandingkan dengan konsep ideal berdasarkan persepsinya.
Diet tidak selalu memiliki dampak yang negatif. Remaja yang memiliki status
gizi obesitas atau kelebihan berat badan dapat melakukan diet secara terstruktur
dan dengan pengawasan seorang ahli, atau oleh guru dan orang tua yang
memahami prinsip diet. Program penurunan berat badan yang baik adalah dengan
mengurangi jumlah makanan secara bertahap dan diiringi dengan olahraga secara
teratur. Selain itu juga terdapat batasan aman seseorang dapat mengurangi berat
badannya dalam waktu tertentu, yaitu 0,5 kg dalam waktu 2 minggu.
Kebiasaan melewatkan waktu makan yang terkadang dilakukan oleh remaja
menjadi tidak baik karena tubuh tidak terbiasa untuk tidak menerima asupan
makanan secara drastis. Hal ini akan menimbulkan masalah pencernaan dan
kesehatan lainnya seperti maag atau kurang gizi.
Perilaku makan remaja putri umumnya mulai menerapkan diet sembarangan
untuk diterima di lingkungan sosial mereka, jarang makan di rumah dan banyak
makan cemilan. Perilaku makan pada remaja dipengaruhi beberapa faktor,
diantanya:
sumber: Remaja Sehat itu KEREN/Kemendikbud/2019