kemanusiaan yang belum pernah mereka temui. Dan pada suatu malam, ketika Haylee
kembali dari tugasnya, dia merasakan sesuatu yang menusuk di bagian belakang
lehernya - seseorang telah mengikutinya.
Dengan jantung berdegup kencang, Haylee berbalik, tetapi gemetaran ketakutan itu
membuatnya hampir melihatnya sebagai hasil dari kecerobohan biasa yang sering
terjadi dalam rutinitas manusiawi. Dia hampir saja melemparkan semua ini sebagai hal
yang wajar. Namun, kecurigaannya ternyata bukan hanya sekadar pikiran berlalu,
melainkan upaya yang sangat terencana. Ini seperti pesan-pesan yang telah
terpendam dalam zona pikirannya selama berabad-abad, hampir seolah ada
percakapan getaran tersembunyi yang menunggu untuk dibongkar oleh pihak lain. Ini
adalah bagian dari sebuah rencana besar yang inovatif yang telah berkembang dari
benaknya, seperti sebuah unit rencana yang penuh intrik yang siap untuk terungkap.
Haylee sedikit mempercepat langkahnya, mengepalkan tinjunya saat dia melanjutkan
perjalanan di sepanjang jalan yang sepi. Raungan di kejauhan bergema di antara
tumbuh-tumbuhan asing, menyebabkan dia menatap ke langit yang tak
menyenangkan di atas. Gemuruh guntur bergemuruh di atas kepala, seolah-olah ada
kekuatan tak terlihat sedang mengawasi dan menunggu -- suatu entitas gelap dan
jahat, siap menerkam.
Meski ada bahaya yang mengintai di kegelapan, Haylee bertekad untuk mengungkap
misteri ini. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya, menggenggam punggung
tangannya, dan berputar, siap menghadapi apa pun yang ada di depan.
Dan dari arah lolongan itu, dia melihat kilatan putih yang tajam di samping kenikmatan
cahaya-kontras dramatis yang menyelingi terang & gelap - mempertegas sosok-sosok
kurus namun besar yang melompat maju-tidak lagi membayangkan konstruksi
melainkan iterasi nyata yang melenggang menuju hal yang mungkin tak terduga
membentang namun mulai melintang-hal yang menjadi mimpi buruk Haylee.
Bab Tiga: Mengungkap Misteri