pakai dua inci di atas mata-kaki. Bekas-bekas sujud pada dahi
mereka. Shalat mereka yang tidak putus-putus serta untaian
biji-biji tasbih mereka yang besar. Kebodohan ini juga
timbul karena anda semua tidak memahami arti ibadah dan
kesalehan.
Anda mengira bahwa berdiri menghadap kiblat dengan
tangan yang diam, membungkukkan badan dengan tangan
diletakkan pada lutut, bersujud dengan tangan diletakkan di
tanah dan membaca beberapa kata- kata ying khusus dan
tetap, hanya beberapa gerakan dan ucapan saja sudah
merupakan ibadah. Anda mengira bahwa dengan lapar dan
haus dari pagi sampai petang setiap hari dalam bulan
Ramadhan adalah ibadah. Anda mengira bahwa membaca
beberapa bagian dari surah- surah Alquran tanpa memahami
artinya adalah ibadah. Anda mengira bahwa kunjungan ke
Makkah dan berjalan mengelilingi Ka’bah adalah ibadah.
Pendeknya, yang anda namakan ibadah hanyalah segi-
segi lahiriyah dari beberapa perbuatan. Dan apabila anda
lihat seseorang mengerjakan perbuatan-perbuatan tersebut
dalam bentuk lahirnya, lalu anda mengira bahwa ia telah
melaksanakan ibadah kepada Allah dan memenuhi tujuan
ayat:
“Dan Aku tidak akan menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahKu.” (Al- Qur’an, adz-