MERETAS JALAN

(Elfizon AmirtXDQAt) #1
mengiringi gerak langkah El.

“Stop dulu Dion. Nanti disambung lagi,” ujar El saat

lewat di hadapan Dion.

“Iya Da. Nanti kan bisa diselesaikan.” Aku pun ikut

memberi pendapat.

“Oke lah. Aku juga sudah lapar.” Dion mulai bangkit dari
kursinya. “Masih banyak bagian grafis yang harus aku


selesaikan.”

Bersama kami masuk ruangan sekretariat masjid di
samping perpustakaan. Di sana sudah ada Ed, Adlis
dan Deni. Mereka sudah mempersiapkan piring dan


sendok.

“ Terimakasih. Kelihatannya kita tinggal makan saja

lagi nih.” Kulihat semuanya sudah tersedia.

“Pelayanan kami dari biro akomodasi sangat memuaskan

bukan?” Ujar Ed

“Lumayanlah. Sekedar bisa mengganjal perut agar tidak

keroncongan,” celutuk Dion

Kami tertawa serentak mendengar omongan Dion.

Sedang Ed dan Adlis hanya tersenyum.

“Hargailah usaha Ed dan Adlis. Mereka sudah
berusaha mencarikan makanan agar kita tidak kelaparan
malam ini.” Deni pun ikut nimbrung.
“Bukan aku tidak menghargainya. Kalimatku kan belum


selesai.” Dion bela diri.
Free download pdf