“Assalamu’alaikum.” Kami serentak mengucapkan salam.
“Wa’alaikumussalam warrahmatullahi wa barakatuh.”
Bapak pengasuh panti menjawab salam kami. Beliau berdiri
menghampiri kami.
“Beginilah suasana Panti Nak. Ramai, susah diamnya.”
Bapak pengasuh berbasa-basi.
“Biasa kok Pak. Banyak anak, ya banyak kelakuannya,”
jawabku sambil tersenyum.
Panti asuhan anak mentawai khusus disediakan untuk
anak-anak Mentawai. Mentawai sebuah kepulauan di
Samudra Hindia di perairan Sumatera Barat. Daerahnya
masih terisolasi dan penduduknya masih banyak yang
berpaham paganisme. Secara administrasi saat itu
Kepulauan Mentawai berada di bawah Kabupaten Padang
Pariaman. Namun hubungan transportasi untuk ke Mentawai
adanya di Padang di pelabuhan Muara Padang.
Untuk pergi ke Mentawai hanya ada 1 kapal yang melayani
penumpang 1 kali dalam seminggu. Orang menyebutnya
tongkang. Semacam kapal feri yang terbuat dari kayu.
Karena hanya sekali dalam seminggu, transportasi jadi
sulit. Orang banyak antri menunggu. Berbagai barang
kebutuhan harian diangkut ke Mentawai dari Padang juga
dengan menggunakan kapal ini. Pengasuh panti mengambil
anak-anak asuhnya dari Mentawai setelah orang tua mereka