di akhirat nanti, sehingga selama satu bulan penuh ia
berpuasa, dan tidak pernah sedetik pun keraguan akan hidup
sesudah mati memasuki hatinya.
Seandainya ia punya keraguan tentang hidup yang akan
datang, di mana pahala dan hukuman akan diberikan, pasti
ia tidak akan dapat menyelesaikan puasanya. Apabila
keraguan timbul, akan sulit bagi seseorang untuk tetap
berpegang kepada niatnya untuk tidak makan dan minum apa
pun selama menjalankan puasanya.
Dengan cara begini, Allah menguji iman seorang
muslim selama sebulan penuh, dalam satu tahun, dan bila
ia lulus dalam ujian ini, maka imannya akan menjadi lebih
kuat. Jadi, puasa adalah sekaligus cobaan dan latihan. Apabila
anda mempercayakan sesuatu kepada seseorang, maka
seolah-olah anda menguji kejujurannya.
Apabila ia terbukti lulus dalam ujiannya dan tidak
mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya, maka
kekuatannya untuk menanggung beban amanat akan
menjadi lebih kuat, dan ia akan menjadi lebih layak untuk
memikul amanat.
Sama halnya, Allah menguji iman kita dengan ujian
yang keras selama satu bulan penuh, dua belas jam atau
empat belas jam dalam sehari. Dan bila kita lulus dalam ujian
ini, maka dalam diri kita akan tumbuh dan berkembang
kemampuan untuk menahan diri dari dosa-dosa lain, karena