juara sebagai qariah.
Sebelum turun ke sawah, masyarakat kampungku
melaksanakan kegiatan Bantai Kapalo Banda. Mereka
patungan membeli kerbau untuk dipotong. Besarnya iuran
disepakati dalam rapat ninik mamak. Hasil keputusan ini
akan dilaksanakan oleh hulubalang suku dengan
memungutnya ke setiap rumah di sukunya.
Kerbau di sembelih di Kapalo Banda dan dagingnya dibagi
kemasyarakat secara merata. Sebagiannya dimasak di tempat
acara untuk makan bersama di Kapalo Banda, sebagai tanda
akan dimulainya turun ke sawah. Di Kapalo Banda masyarakat
berdo’abersama memohon kepada Allah agar tanaman
nantinya dijauhkan dari bala.
Namun cita-citaku jadi guru berubah di saat kelas tiga
SMA. Entah kenapa, dikala itu aku sering sakit. Walau tidak
pernah dirawat inap di rumah sakit, namun sering bolak balik
ke dokter untuk berobat. Kadang hidungku mampet, badan
meriang, dan tak jarang aku dapat kudis yang
menjengkelkan.
Setiap ke dokter, kulihat banyak orang yang antri.
Mereka sabar menunggu giliran. Di dalam, dokter dengan