sama kuliah denganmu,” jelas ibu. “Ibu sangat terkesan
dengan mereka yang datang kemarin.”
“Emangnya yang datang kemarin mereka dari mana Bu?”
Selidikku.
“Kata mereka, mereka temanmu sesama aktivis di
Masjid Al Azhar. Di antara mereka ada sepuluh orang
perempuan yang memakai kerudung dalam sampai ke sini.”
Ibu menurunkan telapak tangannya sampai ke lutut.
“Ibu jadi segan dengan mereka. Ibu sebagai orang tua
hanya pakai pakaian sederhana begini dan kepala terbuka.”
Ibu berkata sambil menyuapkan makanan kecil ke mulutku.
“Ibu melihat orang berpakain seperti itu baru kali ini.
Sebelumnya Ibu melihat perempuan memakai lilit seperti lilit
Padang Panjang yang sering dikenakan anak- pendidikan
sekolah agama. Kalau Ibu boleh tahu, itu ajarannya
bagaimana?” Ibu coba bertanya padaku.
“Sumber ajarannya Alquran Bu,” jawabku
“Tapi Ibu baru kali ini melihatnya. Hati-hati kamu. Nanti
terbawa aliran sesat yang tidak jelas sumbernya.”
Nada ibu terdengar cemas
“Tidak Bu. Aku tahu persis siapa mereka. Mereka teman-
temanku di Al Azhar. Kami selama ini mengaji belajar Islam