mampu membaca Alquran.
Untuk kegiatan diskusi setiap Sabtu, kami minta
narasumber dari sebagian besar staf pengajar di lingkungan
kampus. Ini dilakukan dengan harapan, mereka bisa
mengetahui kegiatanyang kami lakukandan silaturahim sesama
aktivis kampus bisa berjalan baik. Di samping itu kami juga
bisa belajar dan memahami ajaran Islam dari bidang Ilmu
kedokteran yang kami tekuni. Dan yang sangat penting lagi
adalah kami tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk
narasumber. Cukup hanya satu gelas air teh manis ditambah
beberapa buah penganan kecil. Sementara untuk uang
sakunya, kami tidak perlu mengeluarkannya
Tapi ternyata tidak semua staf dosen yang mau jadi
narasumber. Berbagai alasan mereka kemukakan. Ada yang
menyatakan bahwa dia tidak siap. Tidak punya kemampuan
untuk menukilkan dalil dari Alquran ataupun hadis. Ada
juga yang menyatakan bahwa dia belum bisa berceramah di
masjid karena sikap kesehariannya yang belum bisa jadi teladan.
“Saya takut kalau nanti ternyata apa yang saya sampaikan
berbeda dengan keseharian saya,” ujarnya.
Namun juga ada yang bersedia karena menganggap ini
sebuahtantangan. “Selama iniaku hanyamemberikan kuliah di
hadapan mahasiswa,” ujarnya. “Memberikan ceramah di
hadapan orang yang majemuk dengan berbagai tingkatan