aku referensi untuk aku jadikan rujukan bagi materi yang akan
kusampaikan.”
Itu lah yang kami lakukan. Minta dosen menjadi
narasumber dan kemudian mencarikan rujukan untuk materi
ceramah yang akan disampaikannya. Kami menerima ini juga
sebagai sebuah tantangan. Kami tidak surut, bahkan semakin
bersemangat dalam mengemban tugas dakwah ini. Dari
waktu ke waktu makin banyak staf pengajar yang ikut
terlibat dalam kegiatan dakwah kampus. “Ini juga
pembelajaran bagi kami, agar bisa lebih memahami ajaran
Islam,” ujarnya.
Di suatu pagi Sabtu dr. Amir Muslim Malik, Phd.,
seorang staf di Bagian Gizi yang baru pulang dari Australia
kami ajak sebagai narasumber. Beliau sangat antusias
menyambut tawaran kami.
“Sudah lama juga saya tidak diskusi dimasjid dengan para
jamaah. Tepatnya sejak saya pulang dari Australia beberapa
waktu yang lalu,” ujarnya. “Rindu saya untuk kembali
berbagi informasi di masjid sebagaimana yang pernah saya
alami di Australia”
Di awalnya beliau bercerita bagaimana sulitnya mencari
makanan halal di Australia, di sebuah negeri nonmuslim
yang muslimnya minoritas. Muslim yang ada di Australia
kebanyakan pendatang karena urusan bisnis dan pendidikan.
Sebagai seorang muslim tentu harus hati-hati dengan