“Susu itu kan minuman bergizi. Ya aku terima
dong,” sambutnya bersemangat.
Jika susu itu dicampur kencing bagaimana? dr. Amir
melanjutkan pertanyaannya.
Dia menjawab, “Aku tidak akan meminumnya
karena susu tersebut sudah dicemari dengan kotoran.”
“Bagaimana jika hanya tercemar dengan setetes
kencing?“ Selidik dr. Amir.
“Tetap aku tidak mau,” ujar si Thailand.
“Saya tersenyum,” kata dr. Amir. “Kemudian saya
sampaikan padanya bahwa kami umat Islam juga akan
menolaknya karena susu tersebut sudah tercemar. Dan
tahukah kamu bahwa darah yang tadinya kamu sebut
sebagai makanan yang bergizi tinggi juga sudah tercemar?”
Si Thailand balik bertanya. “Kenapa kamu sebut darah
tersebut tercemar? Padahal dia ada di dalam tubuh binatang
yang sehat tanpa ada kuman yang hinggap. Bukankah darah
tersebut sangat steril?”
“Benar apa yang kamu katakan,” dr. Amir menjelaskan.
“Tapi kita juga mengetahui bahwa kencing yang keluar dari ginjal
adalah hasil filtrasi di glomerulus. Apa yang ada dalam
kencing, semuanya ada dalam darah. Hanya saja kadarnya
yang berbeda”.
Aku tercenung mendengar uraian dr. Amir. Tidak
pernah terpikirkan olehku sebelumnya apa yang beliau