uraikan ini. Darah zat gizinya sangat bagus, tapi juga
mengandung apa yang dikandung oleh air kencing.
Tepatnya apa yang ada dalam air kencing itu ada dalam
darah. Jadi kalau kita makan darah, maka sama juga dengan
memakan makanan yang sudah diaduk dengan air kencing.
Sekalipun ada orang yang mengatakan bahwa darah itu
enak, seperti rasa hati, namun karena ada campuran air
kencing, betapapun enaknya, tetap menjijikkan.
dr. Amir melanjutkan, “Alquran kitab suci kami
menyebutkan, Katakanlah, Tiadalah aku peroleh dalam
wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali
kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor, atau binatang
yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang
dalam keadaan terpaksa,sedang dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Al An’aam
6:145).
“Jadi darah juga tercemar dan kotor seperti halnya air
susu yang ditetesi urin,” terang dr. Amir. “Itu alasan Alquran
mengharamkannya. Sekarang siapa yang tidak rasional?”
Dr. Amir mengatakan bahwa orang itu hanya diam
mendengarkan penjelasannya dan sejak itu dia tidak pernah