Untuk mengukur sejauh mana kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa dapat menggunakan indikator-indikator kemampuan
pemahaman matematis. Menurut Permendikbud nomor 58 tahun 2014
dalam (Arrahim & Widayanti, 2018) indikator pemahaman konsep
matematis siswa antara lain:
- Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari,
- Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut.
- Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,
- Menerapkan konsep secara logis.
- Memberikan contoh atau contoh kontra,
- Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematis,
- Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun diluar
- Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep.
Menurut Lestari, K.E & Yudhanegara M.R. dalam Sarwoedi dkk
(2018) menyatakan bahwa indikator kemampuan pemahaman matematis
yaitu:
- Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh;
- Menerjemah dan menafsirkan makna simbol, tabel, diagram, gambar,
grafik, serta kalimat matematis;
- Memahami dan menerapkan ide matametis;
- Membuat suatu eksplorasi (perkiraan).
Lebih lanjut menurut Kilpatrick dkk (2011) dalam (Ruqoyyah, Murni,
& Linda, 2020) menyebutkan terdapat beberapa indikator kemampuan
pemahaman konsep matematik antara lain:
- Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
- kemampuan mengklasifikasi objekobjek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut;
- kemampuan menerapkan konsep secara algoritma;
- kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang telah
dipelajari;
- kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam
bentuk representasi matematik