Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Buddha kemudian menceritakan kisah kehidupan lampau Culapanthaka ( kisahnya bisa dilihat di
Cula Sethi Jataka ).


Di kemudian hari, masih berkaitan dengan Culapanthaka, Buddha mengucapkan Syair
Dhammapada ayat 25 berikut ini :
" Dengan usaha yang tekun, bersemangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaklah orang
bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang terlindung dari banjir [5]. "


Catatan :


[1] Mahapantakha dan Culapanthaka tinggal bersama kakek neneknya sejak kecil, sebab kedua
orangtuanya kawin lari.
Ibu mereka adalah anak hartawan ( kakek neneknya Culapanthaka ). Sejak kecil ibunya dipingit.
Tapi karena dorongan nafsu dan ketertarikan pada lawan jenis, ibunya berhubungan seks
dengan budak laki lakinya. Ketika ibunya mulai hamil, mereka berdua kabur.
Setelah anaknya ( Mahapanthaka dan Culapanthaka ) lahir, anaknya dikirim ke kakek neneknya,
sebab orangtuanya tidak mampu membiayai.


[2] Mahapanthaka mencapai Pencerahan Spiritual tertinggi, namun tanpa kesaktian apapun.


[3] Buddha mengusap kepala Culapanthaka dengan telapak tanganNya. Seketika rasa sedih dan
bingung Culapanthaka lenyap, berganti dengan ketenangan. Sentuhan dari seorang Master
Spiritual memang berdampak positif bagi tubuh dan pikiran.


[4] Buddha mengajak Culapanthaka untuk duduk di teras kamar Buddha, supaya Culapanthaka
tidak diusik Bhikku yang lain. Sebab hanya atas seizin Buddha, seseorang boleh berada disana.


[5] Pulau yang terlindung dari banjir maksudnya adalah perlindungan sejati dari penderitaan, alias


mencapai Nirwana.

Free download pdf