Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Awalnya si guru tidak percaya, tapi karena banyak yg melapor, akhirnya jadi percaya.
Gurunya memikirkan bagaimana caranya untuk mengusir dan melenyapkan Ahimsaka. Karena
jika dibiarkan tetap hidup, Ahimsaka kelak akan menjadi ancaman bagi si guru.


Akhirnya si guru mendapatkan cara. Pada saat yang tepat, Ia memanggil Ahimsaka dan berkata :
" Nak, semua ilmu telah habis kamu pelajari. Tapi ada satu ilmu tertinggi yg belum. Ini adalah
ilmu terhebat, jauh melebihi semua ilmu yg pernah ku ajarkan padamu."


Gurunya diam sejenak untuk melihat reaksi Ahimsaka. Tentu saja Ahimsaka langsung tampak
bersemangat, sebagai murid terhebat yg haus akan pelajaran.


Gurunya melanjutkan :
" Tapi sayang, syarat untuk mempelajari ilmu ini sangatlah berat. Ah sudahlah, lupakan saja.
Kamu sudah lulus. Besok kamu boleh pulang ke kampung halamanmu. "


Ahimsaka langsung panik dan berkata :
" Guru, apapun syaratnya, pasti akan saya lakukan! "
( Ahimsaka berpikir, memangnya selama ini ilmu yg dipelajarinya itu mudah? Kan susah semua,
makanya dia jauh jauh datang untuk berguru kesini. Kalau gampang mah belajar sendiri aja di
rumah. Gak perlu kuliah. )


Guru :
" Jangan Nak. Syaratnya terlalu berat bagi siapapun juga. Sudahlah. Lupakan saja. Pergilah
sekarang. Bersiap untuk pulang besok. "


Ahimsaka makin panik dan berteriak :
" Saya bersumpah !!
Apapun syaratnya, akan saya lakukan asalkan saya bisa belajar ilmu itu !! "


Guru menatap Ahimsaka dan berkata pelan :
" Syaratnya kamu harus membunuh seribu orang. "


Ahimsaka tercengang. Ia tak percaya pada apa yg baru saja didengarnya. Ia diam beberapa saat
sebelum gurunya memintanya untuk meninggalkan ruangan.


Ahimsaka melangkah gontai dengan hati yg bergejolak. Ia tidak mau menyakiti orang lain, tapi ia
sudah terlanjur bersumpah.


Kemudian dengan membawa pedang dan perbekalan, ia pergi menuju ke suatu hutan. Di sana
ia mencegat dan membunuh orang yg lewat.
Setiap kali selesai membunuh, ia memotong jari telunjuk korbannya, lalu dibuat untaian kalung.
Gunanya untuk menghitung jumlah korbannya.

Free download pdf