Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Sontak rombongan Raja tercengang. Lalu para tentara kerajaan semuanya pada berdiri dan lari
keluar mengambil senjata mereka. Sementara Raja Pasenadi tidak bisa bergerak karena
ketakutan.
( Mereka sudah kehilangan akal sehat, sakit berbahayanya Angulimala, 500 orang pada kabur,
padahal Angulimala tidak bersenjata, dan ada Buddha disana. )


Untuk menenangkan Raja, Buddha berkata :
" Jangan takut Baginda. Angulimala sudah tidak berbahaya. "


Setelah rasa takutnya hilang, Raja mendekati Bhikku Angulima dan bertanya :
" Guru, apakah Anda benar Angulimala? "


" Ya Baginda, "


" Guru, siapa nama ayah dan ibu Anda? "


" Ayahku bernama Gagga, ibuku bernama Mantani. "


" Semoga Tuan Gagga Mantaniputta ( nama lain Angulimala, berdasarkan nama orangtuanya )
beristirahat dg tenang. Saya akan memenuhi semua kebutuhan Tuan. "


" Tidak perlu Baginda. " jawab Angulimala. Sebab Angulimala sedang mempraktekkan latihan
pertapaan ekstra berat, yaitu makan sehari sekali, itupun hanya dari persembahan orang yg
rumahnya Beliau lewati, jubahnya bikin sendiri dari kain yg dibuang orang. Jadi gak mungkin
menerima persembahan Raja.
( Latihan pertapaan ekstra berat ini disebut Dhutangga, boleh dilakukan jika yg bersangkutan
sanggup, dan merasa bahwa latihan ini akan bisa mempercepat kemajuan spiritualnya. )


Raja Pasenadi kembali ke tempat duduknya semula, dan berkata pada Buddha :
" Sungguh luar biasa, Guru. Bagaimana Guru bisa menjinakkan yg tidak-terjinakkan. Membawa
kedamaian bagi yg tidak-damai. Dan membimbing menuju Nibbana ( Kebahagiaan spiritual
tertinggi ).
Kami sendiri belum tentu bisa menjinakkan ( Angulimala ) dengan kekerasan senjata, tapi Guru
bisa menjinakkannya tanpa menggunakan kekerasan.
Sekarang kami mohon pamit, sebab masih ada hal lain yg harus kami lakukan. "


Buddha :
" Silakan Baginda, untuk melakukan apa yg menurut Anda tepat. "


Kemudian Raja bangkit dan memberi hormat pada Buddha, setelah itu pergi.

Free download pdf