Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Penduduk kota Savathi percaya pada fitnah ini. Saat penduduk kota melihat para Bhikku berjalan
mengumpulkan persembahan makanan, mereka mencerca para Bhikku dengan berkata : " Dasar
kalian tidak tahu malu, tidak bermoral, pembohong, mengaku selibat padahal tidak, munafik. "


Setelah kembali ke Vihara, para Bhikku melapor pada Buddha tentang cacian yang mereka
terima sewaktu mengumpulkan persembahan makanan.
Sang Buddha menjelaskan pada para Bhikku bahwa para pemfitnah itu akan menuai apa yang
telah mereka tabur, kelak mereka akan kena balasan karma. Buddha mengatakan bahwa
fitnahan yang Beliau alami tidak akan berlangsung lebih dari tujuh hari.


Buddha menyuruh para Bhikku untuk menanggapi cacian kepada mereka seperti ini : " Jika besok
kalian dicaci lagi, ucapkanlah syair berikut :
" Seseorang yang terbiasa berbohong, dan yang menyangkal kejahatan yang telah
dilakukannya, kedua macam orang ini akan masuk neraka setelah mati. " [1]


Esoknya, saat para penduduk kembali mencaci para Bhikku, para Bhikku menanggapinya
dengan mengucapkan syair diatas. Setelah mendengarnya, si pencaci tertegun, mereka mulai
sadar bahwa para Bhikku tidak bersalah [2]. Demikianlah, di hari kedelapan, cacian pada para
Buddha dan para Bhikku pun berakhir.


Raja Pasenadi mulai melakukan penyelidikan atas kasus ini secara diam diam. Raja
memerintahkan sejumlah petugas intel untuk mencari tahu siapa pembunuh Sundari yang
sebenarnya.


Suatu ketika para pembunuh yang sebenarnya mabuk dan saling menyalahkan di muka umum
karena pembagian bayaran yang tidak adil.
Petugas intel Raja melihat ini dan menangkap mereka. Mereka dibawa menghadap Raja untuk
diinterogasi.


Ketahuanlah kalau para petapa musuh Buddha yang menjadi dalang kasus ini. Para petapa ini
ditangkap lalu diinterogasi. Mereka semua mengakui perbuatannya. Raja memerintahkan agar
para petapa ini berkeliling kota mengumumkan kejahatan yang telah mereka lakukan dan
mengembalikan nama baik Buddha.


Para petapa ini melakukan seperti apa yang diperintahkan Raja kepada mereka. Mereka masuk
ke dalam kota dengan dikawal tentara dan berteriak : " PENGUMUMAN PENGUMUMAN !!!.
KAMILAH YANG MENYEWA ORANG UNTUK MEMBUNUH SUNDARI DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMFITNAH BUDDHA. BUDDHA DAN PARA BHIKKU TIDAK BERSALAH. KAMILAH
YANG BERTANGGUNG JAWAB! "


Melihat ini, para penduduk kota Savathi merasa muak pada para petapa musuh Buddha.
Sebaliknya para penduduk menjadi lebih hormat pada Buddha lebih dari sebelumnya.

Free download pdf