Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Buddha : " Biji lada itu harus didapat dari rumah orang yang belum pernah ditinggal mati oleh
sanak keluarganya. "


Kisagotami : " Baik Guru. Terimakasih banyak. "
Dengan bersemangat Kisagotami menggendong mayat anaknya dan bergegas menuju
pemukiman penduduk.


Sesampainya ia di rumah pertama, ia berkata pada penghuni rumah disana : " Maaf. Apa bisa
saya minta segenggam biji lada? Untuk obat anak saya. "
Penghuni rumah menjawab : " Ya bisa. Tunggu sebentar. " kemudian ia masuk ke dalam rumah,
lalu keluar dengan membawa segenggam biji lada.


Kisagotami lalu bertanya lagi : " Apa di rumah ini pernah ada yang meninggal? "
" Ada. Ayah mertua saya sudah meninggal di rumah ini. " jawab si penghuni.
" Kalau begitu tidak jadi ladanya. " kata Kisagotami sambil buru buru pergi.


Kemudian Kisagotami menuju ke rumah kedua, hasilnya sama, pernah ada yang meninggal di
rumah itu. Demikanlah, setiap rumah yang didatangi selalu ada saja yang pernah meninggal
disana, entah kakek neneknya, ibu bapaknya, mertuanya, atau saudaranya atau anak cucunya.


Setelah capek berkeliling tanpa hasil, Kisagotami pun merenung, bahwa bukan ia saja yang
ditinggal mati sanak keluarganya, tapi semua orang juga akan mengalaminya. Kematian adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Setelah menyadari hal ini kesedihannya mereda
dan pikirannya pun mulai tenang.

Free download pdf