Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Setelah menutupi tubuhnya, Patacara mendekati Buddha dan bersujud. Buddha bertanya
padanya :
" Nama kamu siapa? "


Sebenarnya ia ingin memberitahukan nama aslinya, tapi ia malu. Roopwati berarti indah, cantik,
sedangkan keadaannya sekarang bertolak belakang. Akhirnya ia menjawab :
" Nama saya Patacara. "


Buddha : " Kenapa kamu bisa sampai begini? "


Patacara lalu menceritakan kisah tragisnya pada Buddha dan minta pertolonganNya.


Buddha berkata : " Patacara, airmata yang kamu keluarkan karena sedih kehilangan sanak
keluarga, jumlahnya sudah lebih banyak daripada air yang ada di samudera. Sebab siklus
hidup - mati ini tidak ada ujung pangkalnya [3]. Berdasarkan hal ini, sudah cukup untuk
menghilangkan minat untuk terlahir kembali.


Patacara, janganlah kamu menangisi apa yang telah hilang, namun sebaiknya kamu
berjuang untuk mencapai Nibbana. "


Kemudian Buddha mengucapkan Syair Dhammapada 288 dan 289 berikut :
" Anak anak tidak dapat melindungi,
Begitu pula ayah maupun sanak saudara.
Bagi orang yang sedang menghadapi kematian,
Maka tidak ada sanak keluarga yang dapat melindungi dirinya lagi.


Setelah menyadari hal ini, maka orang bijaksana tidak akan menunda waktu dalam
menempuh jalan menuju ke Nibbana. "


Setelah mendengar Khotbah ini, Patacara mencapai Pencerahan Spiritual tingkat pertama
( disebut Sotapana ). Setelah itu Patacara memohon agar diterima menjadi Bhikkuni.


Setelah menjadi Bhikkuni, suatu hari Patacara mencuci kakinya. Saat ia menuangkan air, airnya
melewati kaki jatuh ke tanah lalu mengalir pendek dan meresap. Saat ia menuangkan air kedua
kalinya, airnya mengalir lebih jauh lalu meresap. Saat ia menuangkan air ketiga kalinya, airnya
mengalir paling jauh.


Patacara merenungkan fenomena ini. Kemudian berpikir : " Seperti aliran air yang pertama, ada
mahluk yang mati muda. Seperti aliran air yang kedua, ada mahluk yang mati di usia
pertengahan. Seperti aliran air yang ketiga, ada mahluk yang mati di usia tua. "


Buddha melihat perkembangan Spiritual Patacara dari jauh, Beliau lalu mengirimkan tubuh
keduaNya. Patacara melihat Buddha muncul di hadapannya disertai sinar terang. Buddha lalu
berkata :

Free download pdf