Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Suatu hari, Buddha berkhotbah pada kumpulan orang banyak yang terdiri dari para Bhikku,
bangsawan dan rakyat jelata. Setelah Buddha selesai berkhotbah, Devadatta berdiri, ia memberi
hormat dan berkata :
" Guru, Anda sudah tua. Semoga Guru bersedia pensiun. Serahkanlah kepemimpinan Komunitas
Bhikku kepada saya. Biarlah selanjutnya saya yang akan memimpin dan membina komunitas
Bhikku. "
( Padahal Devadatta lebih tua [3], kenapa dia ngomong begitu  )


Buddha menjawab : " Cukup Devadatta, ini tidak pantas. Janganlah berkeinginan untuk
memimpin Komunitas Bhikku ( disebut Sangha ).


Untuk kedua kalinya, Devadatta mengulangi permohonannya, dan Buddha menolaknya dengan
jawaban yang sama pula.


Untuk ketiga kalinya, Devadatta mengulangi permohonannya, Buddha lalu menjawab : "
Devadatta, Saya tidak akan menyerahkan kepemimpinan ini bahkan kepada Bhikku Sariputta
atau Moggalana [4] sekalipun. Lalu bagaimana mungkin saya menyerahkannya kepada orang
rendah sepertimu? "


Mendengar ini Devadatta merasa sakit hati. Ia merasa dipermalukan di depan orang banyak.
Devadatta lalu memberi hormat pada Buddha, setelah itu pergi.
Ia marah dan bertekad akan membalas dendam.




Catatan :


[1] Siddharta adalah Putra mahkota Kerajaan Sakya, sedangkan Devadatta adalah Putra
mahkota Kerajaan Koliya.


[2] Saat muncul, Brahma ini tinggi badannya 3/4 yojana atau sekitar 9 kilometer. Menembus
awan.


[3] Devadatta adalah kakak Yasodhara, mantan istri Buddha. Yasodhara lahir di hari yang sama
dengan Buddha. Jadi Devadatta lebih tua daripada Buddha.


[4] Sariputta dan Moggalana adalah Bhikku terbaik peringkat 1 dan 2. Buddha tidak akan
menyerahkan kepemimpinanNya pada siapapun juga. Buddha pernah berwasiat, bahwa
setelah Beliau wafat, hanya AjaranNya yang menggantikan Beliau sebagai Guru.

Free download pdf