Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Setelah itu Raja menyuruh stafnya untuk mengumumkan pada masyarakat, agar keesokan
paginya, tidak seorangpun berada di jalan tertentu, sebab Nalagiri akan dilepaskan disana.


Devadattha kurang puas sama perintah Raja pada si pawang. Lalu Devadatta pergi ke kandang
gajah, menemui si pawang dan berkata :
" Saya adalah anak Raja ( dari negeri seberang ), saya bisa menaikkan pangkat atau menurunkan
pangkat seseorang.


Kalau kamu mau naik pangkat, besok pagi, beri Nalagiri minuman keras dua kali lipat daripada
jumlah minuman yg biasa diberikan padanya. Setelah itu lukai Nalagiri sampai ia kesakitan, dan
arahkan ia berlari kejalan yg akan dilalui oleh Petapa Gotama. "


Si pawang menyanggupi permintaan Devadatta.


Berita tentang akan dilepaskannya Nalagiri segera menyebar ke seantero kota. Para pengikut
Buddha lalu menyampaikan hal ini pada Sang Buddha, dan mereka meminta Buddha agar tidak
keluar Vihara. Mereka menjanjikan akan membawakan semua kebutuhan makanan ke Vihara.


Buddha menolak dan berkata bahwa Beliau tetap akan melaksanakan kegiatanNya seperti biasa.
Karena tidak bisa merubah rencana Buddha, akhirnya mereka semua pulang.


Setelah para pengikutNya pergi, Buddha merenung : " Jika Nalagiri Saya jinakkan, maka akan
ada puluhan ribu mahluk yg menyadari kemuliaan Dhamma. "


Keesokan paginya, Buddha menyuruh seorang Bhikku yg bernama Ananda, untuk
memberitahukan pada para bhikku yang lain, yang tinggal di seluruh Vihara di sekitar daerah itu,
agar mengiringi Sang Buddha mengumpulkan persembahan makanan ke dalam kota.


Bhikku Ananda melakukan apa yg diminta Buddha, lalu para bhikku mengiringi Buddha berjalan
masuk kota Rajagaha.
Mereka semua membentuk barisan yg sangat panjang.


Para penduduk kota Rajagaha pada berkerumun di pinggir jalan ( walaupun sudah dilarang )
untuk menonton Nalagiri ngamuk. Banyak juga yg memanjat pohon dan atap rumah. Bagi mereka
ini peristiwa yang sangat menarik, apalagi tersiar kabar bahwa Nalagiri sebenarnya diarahkan
untuk membunuh Buddha.


Sebentar kemudian terlihat Nalagiri mulai mengamuk di jalan. Ia berlari sambil menghancurkan
barang yg ada di depannya, seperti pagar rumah dan kereta kuda.


Orang orang yg berkerumun di pinggir jalan pada kocar kacir, tinggal rombongan Buddha yg
masih berdiri di tepi jalan.

Free download pdf