Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Devadatta lalu pergi ke kota Rajagaha, disana ia mengumumkan bahwa Buddha telah menolak
usulan peraturan Devadatta, sedangkan ia dan para pengikutnya melaksanakan peraturan itu.


Di satu kesempatan, Buddha bertanya pada Devadatta, apakah ia bermaksud memecah Sangha.
Ketika dijawab iya, Buddha memberitahukan pada Devadatta tentang bahaya yang timbul dari
perbuatan itu [5].


Tapi Devadatta tidak peduli, ia tetap melanjutkan rencananya [6]. Keesokan harinya ia bertemu
dengan Bhikku Ananda di kota Rajagaha. Saat itu B. Ananda sedang berjalan mengumpulkan
persembahan makanan. Devadatta berkata : " Ananda, mulai sekarang aku akan mengadakan
upacara Uposatha [7] dan kegiatan sangha sendiri yang terpisah dari Buddha dan SanghaNya."


B. Ananda lalu melaporkan hal ini pada Buddha. Buddha menanggapinya dengan mengucapkan
Syair :


" Mudah bagi orang baik untuk melakukan kebaikan.
Sulit bagi orang jahat untuk melakukan kebaikan.
Mudah bagi orang jahat untuk melakukan kejahatan.
Sulit bagi orang baik untuk melakukan kejahatan. "


Pada hari Uposatha [8], Devadatta berbicara di hadapan ratusan Bhikku. Ia menyebutkan lima
usulan peraturan baru yang ditolak oleh Buddha. Ia mengatakan bahwa ia melaksanakan
peraturan itu dan mengajak para Bhikku untuk bergabung bersamanya.


Kemudian ada sekitar lima ratus Bhikku yang tertarik jadi pengikut Devadatta. Mereka adalah
Bhikku dari suku Vajji di Vesali. Mereka masih baru dan lugu, belum tahu banyak tentang Vinaya
( peraturan Kebhikkuan yang dibuat oleh Buddha ). Mereka mengira bahwa lima peraturan itulah
yang benar.


Setelah berhasil menarik sekelompok anggota Sangha ( Komunitas Bhikku yang dipimpin oleh
Buddha ), Devadatta pergi ke Gayasika ( nama tempat ) bersama dengan lima ratus Bhikku baru
itu.


Mengetahui hal ini, Buddha mengutus Bhikku Sariputta dan Bhikku Moggalana untuk menarik
kembali kelima ratus Bhikku baru itu. Kedua Siswa utama ini pergi menyusul ke Gayasika.


Sesampainya di Gayasika, Devadatta menyambut mereka berdua dengan gembira, sebab ia
mengira kedua Siswa utama ini hendak bergabung dengannya. Bhikku Kokalika memperingati
Devadatta akan adanya kemungkinan bahwa Sariputta dan Moggalana akan membawa kembali
kelima ratus Bhikku baru ini, tapi Devadatta mengabaikan peringatan Kokalika.


Devadatta lalu berkhotbah sampai larut malam. Setelah capek, ia meminta Bhikku Sariputta
untuk melanjutkan khotbahnya, sedangkan ia sendiri pergi tidur.

Free download pdf