Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bhikku Ananda : " Saya dengar memang demikian, Bhante. "


Buddha : " Selama hal itu terjadi, maka kemajuan suku Vajji lah yang dapat diharapkan, Ananda,
bukan kemundurannya. "


Buddha : " Apakah suku Vajji tidak menculik para wanita dan menahannya ( untuk dijadikan istri,
budak seks atau pembantu )? "


Bhikku Ananda : " Saya dengar memang demikian, Bhante. "


Buddha : " Selama hal itu terjadi, maka kemajuan suku Vajji lah yang dapat diharapkan, Ananda,
bukan kemundurannya. "


Buddha : " Apakah suku Vajji memperhatikan, menghormati dan menyokong tempat suci
mereka? Apakah mereka tetap memberi persembahan / sesajian secara rutin? "


Bhikku Ananda : " Saya dengar memang demikian, Bhante. "


Buddha : " Selama hal itu terjadi, maka kemajuan suku Vajji lah yang dapat diharapkan, Ananda,
bukan kemundurannya. "


Buddha : " Apakah suku Vajji melindungi dan menyokong para Rohaniwan mereka, sehingga
para Rohaniwan dapat hidup tenang? "


Bhikku Ananda : " Saya dengar memang demikian, Bhante. "


Buddha : " Selama hal itu terjadi, maka kemajuan suku Vajji lah yang dapat diharapkan, Ananda,
bukan kemundurannya. "


Buddha lalu berkata pada perdana menteri Vassakara : " Sewaktu Saya berada di Vesali ( kota
suku Vajji ), di Kuil Sarandada, Sayalah yang mengajarkan suku Vajji tentang Tujuh Syarat
Ketahanan Suatu Bangsa. Jika mereka bisa memenuhi syarat ini, maka kemajuannyalah yang
bisa diharapkan, bukan kemundurannya. "


Perdana menteri Vassakara : " Yang Mulia Gotama, apabila suku Vajji hanya mentaati sebagian
saja syarat itu, maka kemajuannya lah yang bisa diharapkan. Apalagi jika mereka mentaati
semua syarat itu. Tentu saja tidak bisa dikalahkan dalam suatu peperangan. Kecuali jika ada
penghianatan atau perselisihan di dalam negeri.
Baiklah Yang Mulia Gotama, saya mohon pamit, masih ada hal lain yang harus saya kerjakan. "


Buddha : " Silakan Tuan. "

Free download pdf