Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 101


Dewa Sakka Berkonsultasi Pada Buddha


Suatu ketika Buddha sedang tinggal di gua Indasala, di gunung Vediya, di sebelah timur kota
Rajagaha, di wilayah kerajaan Magadha.


Saat itu Sakka, Raja Dewa yang menguasai Alam Tavatimsa ( Surga tingkat 2 ), merasa sangat
ingin bertemu dengan Buddha. Ia berpikir : " Dimana Buddha berada saat ini? "
Kemudian, dengan kesaktian mata Dewanya, Ia melihat dimana Buddha berada saat itu.


Sakka lalu mengajak tiga puluh tiga Dewa utama ( para petinggi di Alam Tavatimsa ) dan satu
Dewa musik yang bernama Pancasika untuk menemaniNya. Seketika mereka menghilang dari
Alam Tavatimsa dan muncul kembali di gunung Vediya.


Cahaya cemerlang yang keluar dari tubuh para Dewa itu menyinari gunung Vediya dan daerah
di sekitarnya. Para penduduk yang tinggal di dekat gunung pada ketakutan melihat fenomena ini.
Mereka mengira gunungnya sedang terbakar.


Sakka berkata pada Pancasika : " Kami tidak bisa mendekati Buddha saat Beliau sedang
bermeditasi [1]. Sekarang kamu bernyanyilah supaya Beliau bangun dari meditasinya. "
" Baik Tuan. " jawab Pancasika.


Pancasika mendekati gua Indasala, ia bernyanyi sambil bermain kecapi.


Buddha bangun dari meditasinya, lalu berkata : " Pancasika, lagumu enak didengar. Kapan syair
lagunya kamu bikin? "
( lagunya tentang agama Buddha tapi dicampur dengan cinta pada wanita ❤ )


Pancasika : " Sewaktu Yang Mulia ( Buddha ) berada di tepi sungai Neranjana, sebelum
mencapai Pencerahan Sempurna. Waktu itu aku jatuh cinta dengan nona Bhadda, putri Raja
Timbaru, pemimpin Dewa musik.


Tapi nona itu jatuh cinta pada pria lain. Yaitu pada Sikhaddi, putra Dewa Matali, kusir Dewa
Sakka.


Ketika aku sadar bahwa aku tidak bisa mendapatkan nona itu, aku membawa kecapi dan
bernyanyi di depan rumah nona Bhadda. Syairnya sama seperti yang tadi. "


Dewa Sakka melihat Pancasika dan Buddha sedang berbincang, lalu ia berkata : " Pancasika,
sampaikan salam hormatku pada Sang Buddha. Katakan bahwa Sakka beserta para pengikutnya
memberi hormat di kaki Beliau. "

Free download pdf