Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Mereka semua hanya duduk diam sambil merangkapkan tangan sebagai tanda hormat. Mereka
berpikir bahwa Brahma akan duduk di kursi Dewa yang darinya Ia menginginkan sesuatu. Dewa
yang kursinya diduduki Brahma akan merasa senang dan bangga.


Kemudian Brahma Sanankumara berubah wujud menjadi Dewa Pancasika ( Salah satu musisi
surgawi, anak angkat Dewa Sakka ). Ia melayang di udara dalam posisi duduk bersila sambil
berkata :


" Tiga Puluh Tiga Dewa utama dan pemimpinnya ( Dewa Sakka ) bergembira sambil memuji
Buddha dan AjaranNya, karena telah melihat munculnya sejumlah Dewa baru yang unggul dalam
hal keindahan dan kesaktian, melebihi Dewa lain pada umumnya. "


Suara Brahmasanankumara memiliki delapan kelebihan : jelas, dapat dimengerti, merdu,
menarik, lembut, singkat, dalam dan berwibawa. Ketika Ia berbicara suaranya terdengar jelas di
dalam Aula, tapi tidak sampai terdengar ke luar ruangan. Barang siapa yang suaranya seperti itu
disebut memiliki suara ( seperti ) Brahma [2].


Brahma Sanankumara lalu memperbanyak diriNya menjadi tiga puluh tiga, kemudian duduk
bersila di tiap kursi Tiga Puluh Tiga Dewa utama. Ia berkata : " Bagaimana menurut Anda
sekalian? Sang Buddha, karena welas asihnya pada dunia, telah bertindak demi kesejahteraan
dan kebahagiaan para Dewa dan manusia.


Siapapun yang telah berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha, yang moralitasnya baik,
setelah mati akan muncul sebagai penghuni Alam Paranimita Vasavati ( Surga tingkat 6 ), atau
Alam Nimanarati ( Surga tingkat 5 ), atau Alam Tusita ( Surga tingkat 4 ), atau Alam Yama
( Surga tingkat 3 ), atau Alam Tavatimsa ( Surga tingkat 2 ), atau Alam Catumaharajika ( Surga
tingkat 1 ), atau yang paling rendah menjadi Gandhabba ( Dewa bumi / musisi surgawi pelayan
Dewa ). "


Tiga puluh tiga wujud Brahma Sanankumara serempak berbicara dalam satu suara. Setiap Dewa
yang kursinya diduduki oleh Brahma Sanankumara berpikir bahwa Brahma hanya berbicara
khusus kepada dirinya.

Free download pdf