Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 107


Penggembala Sapi dari Alavi


Saat subuh, Buddha sedang berada di Vihara Jetavana. Beliau duduk bersila di kamarNya,
melihat dengan mata batin yang penuh welas asih, siapa saja yang bisa ditolong, yaitu orang
orang yang karma baiknya memungkinkan.


Kemudian tampaklah seorang pria miskin ( namanya tidak disebutkan ) di Alavi ( nama tempat,
seperti kabupaten ). Buddha melihat ia memiliki cukup karma baik yang bisa membuatnya
mencapai Pencerahan Spiritual tingkat pertama.


Kemudian Buddha mengajak sekitar lima ratus Bhikku berjalan dari Jetavana menuju Alavi, dekat
tempat tinggal pria itu.


Penduduk Alavi yang mengetahui kedatangan rombongan Buddha, lalu mengundang Beliau dan
para Bhikku untuk makan pagi ( menjelang siang ) keesokan harinya.


Ketika pria miskin itu mendengar kedatangan Buddha, ia mau pergi untuk mendengar Khotbah
Buddha. Tapi di saat yang bersamaan sapi jantannya hilang.


Ia bingung apakah mau mencari sapinya terlebih dahulu, ataukah langsung pergi menemui
Buddha. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari sapinya dulu.


Penduduk Alavi mempersembahkan makanan kepada Buddha dan para Bhikku. Setelah selesai
makan, Buddha berkata : " Orang yang telah membuat Aku datang dari jauh kesini sedang pergi
mencari sapi jantannya yang hilang. Kalau dia sudah datang barulah Aku mulai berkhotbah. "
Kemudian Buddha berdiam diri.


Setelah menemukan sapinya yang hilang ( tersesat ), ia membawanya bergabung dengan
kawanan sapi yang lain. Walaupun merasa lapar, ia tidak pulang ke rumah untuk makan dulu,
tapi langsung berangkat menemui Buddha.


Ketika melihat dia datang, Buddha berkata pada salah satu orang yang melayani makan : " Apa
makanannya masih ada? "


Pelayan : " Masih ada, Yang Mulia. "


Buddha : " Kalau begitu beri dia makan. "
Pelayan lalu memberikan makanan pada pria itu di suatu tempat yang ditunjuk oleh Buddha.


Setelah selesai makan, pikirannya pun menjadi tenang. Buddha lalu mulai berkhotbah. Beliau
menjelaskan Ajaran secara urut dan bertahap, dengan menjelaskan secara rinci Empat
Kebenaran Mulia.

Free download pdf