Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Di saat subuh, Buddha sedang berada di Vihara Jetavana [3]. Sudah menjadi kegiatan harian
Beliau di saat subuh untuk melihat dengan mata batin siapa saja yang bisa ditolong pada hari itu
[4]. Yaitu para mahluk yang karma baiknya memungkinkan untuk ditolong. Buddha melihat
persiapan perang yang sedang dilakukan kedua suku itu. Beliau berpikir : " Jika Aku tidak kesana
untuk melerai, maka mereka akan saling bunuh. Bisa jatuh ribuan korban jiwa. "


Kemudian Buddha pergi untuk mengumpulkan persembahan makanan. Setelah kembali, Beliau
masuk ke dalam kamar. Menjelang sore Buddha terbang menuju sungai Rohini. Sesampainya
disana, para pasukan kedua belah pihak telah berkumpul di kedua sisi sungai.


Buddha melayang sambil duduk bersila di atas sungai Rohini. Kemudian Buddha menciptakan
kegelapan. Setelah itu Ia mengeluarkan sinar enam warna dari tubuhNya [5]. Semua orang
disana pada terkejut dan takjub. Mereka meletakkan senjata dan bersujud.


Buddha lalu bertanya pada Raja kedua belah pihak : " Apa yang menyebabkan kalian berperang,
Baginda? "


Raja menjawab : " Saya tidak tahu Yang Mulia, mungkin Panglima Perang yang tahu. "


Tapi ketika ditanya, Panglima Perang menjawab : " Saya tidak tahu Yang Mulia, mungkin para
Pangeran yang tahu. "


Tapi ketika ditanya, para Pangeran menjawab : " Kami tidak tahu Yang Mulia, mungkin para Tuan
Tanah yang tahu. "


Tuan Tanah juga menjawab tidak tahu. Sampai akhirnya para buruh tani yg menjawab : " Kami
memperebutkan air sungai Rohini ini, Yang Mulia. "


Kemudian Buddha bertanya pada kedua Raja itu : " Mana yang lebih berharga, air sungai atau
hidup manusia? "

Free download pdf