Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 112


Khotbah di Kebun Mangga Ambapali


Dari Nadika, rombongan Buddha pergi ke Vesali, dan tinggal di kebun mangga milik Ambapali.


Di sana Buddha menyampaikan Khotbah berikut : " Para Bhikku, seorang Bhikku harus penuh
perhatian dan penuh kesadaran.


Apa maksudnya penuh perhatian?


Seorang Bhikku selalu memperhatikan jasmaninya dengan tekun, sambil menghilangkan nafsu
dan kemelekatan pada hal duniawi.


Memperhatikan perasaan, pikiran dan objek pikirannya ( hal hal yang dipikirkan ) [1] dengan
tekun, sambil menghilangkan nafsu dan kemelekatan pada hal duniawi.


Apa maksudnya penuh kesadaran?


Saat berjalan Ia sadar sedang berjalan ( tidak melamun ), saat memandang, menggerakkan
badan, membawa barang, makan, minum, mengunyah, dan menelan Ia sadar pada apa yang
sedang dilakukannya. Saat buang air Ia sadar ( tidak melamun ). Apapun kegiatannya, Ia
melakukannya secara sadar dan tidak melamun.


Demikianlah, seorang Bhikku penuh perhatian dan penuh kesadaran. Ini adalah kewajiban
bagi seorang Bhikku. " [2]


Kebun mangga yang ditinggali rombongan Buddha dimiliki oleh Ambapali. Ambapali adalah
seorang wanita penghibur kelas atas ( hiburan khusus dewasa ). Ia sangat senang ketika ia
mendengar bahwa Buddha sedang tinggal di kebunnya. Ia mau ketemu Buddha.


Ia mengendarai kereta terbaiknya, dari Vesali menuju ke kebun mangganya. Ia berkendara
sejauh yang bisa dilewati oleh keretanya. Kemudian ia turun dan berjalan kaki ke tempat tinggal
Buddha.


Setelah bertemu, Ambapali memberi hormat pada Buddha lalu duduk. Buddha memberi Khotbah
padanya. Ambapali merasa gembira dan bersemangat mendengar Khotbah Buddha. Ia berkata :
" Bhagava ( sebutan lain bagi Buddha ), sudilah menerima makanan dari saya besok bersama
para Bhikku. "
Buddha menerima undangan makan ini [3], Ambapali lalu memberi hormat dan pulang.

Free download pdf