Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Di saat yang bersamaan, para bangsawan Licchavi yang tinggal di Vesali juga mendengar bahwa
Sang Buddha telah datang ke Vesali. Mereka juga mau bertemu Buddha. Mereka juga
mengendarai kereta kuda terbaik mereka.


Para bangsawan Licchavi ini mengenakan pakaian dan perhiasan yang warnanya sama dengan
keretanya. Yang pakai baju biru, naik kereta warna biru. Yang pakai baju kuning, naik kereta
warna kuning. Yang pakai baju merah, naik kereta warna merah.


Ambapali bertemu dengan para bangsawan Licchavi ini di jalan. Karena sama sama tidak mau
mengalah, akhirnya kereta mereka serempetan di bagian roda. Bangsawan Licchavi merasa
derajatnya lebih tinggi, sehingga tidak mau minggir, sedangkan Ambapali merasa bahwa jalan
itu masih berada di dalam kebunnya.


Salah seorang bangsawan Licchavi berkata : " Ambapali, kenapa kamu menyerempet? "


Ambapali : " Itu karena Sang Buddha dan para Bhikku sudah menerima undangan makan dari
saya besok. "
( Ambapali jengkel pada para bangsawan ini, sebab mereka tidak mau minggir, padahal itu jalan
masih miliknya. Karena Ambapali tahu bahwa mereka juga akan mengundang Buddha untuk
makan, maka ia sengaja memberitahukan bahwa Buddha sudah lebih dulu menerima undangan
makan darinya, sehingga Ia merasa menang )


Bangsawan Licchavi : " Ambapali, biarlah kami yang menyediakan makanan untuk besok,
sebagai gantinya kamu akan kami beri 100.000 kahapana ( satuan uang pada masa itu ) [4] "


Ambapali : " Meskipun dibayar dengan wilayah Vesali ini dan semua isinya, aku tetap tidak akan
memberikan kesempatan ini. "


Bangsawan Licchavi : " Wah, kita telah dikalahkan oleh perempuan mangga ini [5]. "
Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju kebun mangga Ambapali.

Free download pdf