Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Sang Buddha setelah melihat kedatangan para bangsawan Licchavi ini dari jauh, lalu berkata : "
Para Bhikku, bagi kalian yang belum pernah melihat para Dewa dari Alam Tavatimsa,
perhatikanlah para bangsawan Licchavi ini, amatilah mereka, karena mereka mirip dengan para
Dewa Tavatimsa. "


Setelah sampai, para bangsawan Licchavi turun dari kereta dan berjalan kaki ke tempat Sang
Buddha. Memberi hormat pada Beliau, lalu duduk. Kemudian Buddha berkhotbah pada mereka.
Mereka senang dan terinspirasi mendengar Khotbah ini.


Setelah khotbah selesai, mereka mengundang Buddha dan para Bhikku untuk makan keesokan
harinya. Tapi Buddha menolak, sebab Beliau sudah menerima undangan dari Ambapali.


Kemudian para bangsawan Licchavi ini berkata : " Kita benar benar telah dikalahkan oleh
perempuan mangga itu. "
Sambil tetap merasa gembira karena telah mendengar Khotbah, mereka memberi hormat pada
Buddha, kemudian pulang.


Ambapali bersama para pelayannya bekerja keras menyiapkan makanan sampai malam hari,
subuh baru selesai. Ia lalu menemui Buddha lagi untuk memberitahukan bahwa makanannya
sudah siap.


Buddha lalu merapikan jubah dan membawa mangkukNya, lalu pergi ke rumah Ambapali
bersama rombongan Bhikku. Rumah Ambapali sangat megah bagaikan istana raja. Rombongan
duduk di tempat yang telah dipersiapkan. Ambapali melayani makan Sang Buddha dan para
Bhikku.


Setelah Buddha selesai makan, Ambapali mengambil bangku kecil dan duduk di satu sisi.
Setelah duduk Ia berkata : " Bhagava, saya persembahkan kebun mangga saya kepada
komunitas Bhikku yang dipimpin oleh Bhagava. "


Buddha menerima persembahan kebun mangga itu, lalu Beliau memberi Khotbah kepada
Ambapali. Setelah itu Beliau berdiri dan pergi.




Catatan :


[1] Perbedaan memperhatikan pikiran dan objek pikiran mengacu pada bab Mahasatipatana
Sutta, Kitab Digha Nikaya, adalah sebagai berikut :


Memperhatikan pikiran :
Memperhatikan apa isi pikiran. Memperhatikan / menyadari / mengenali pikiran yang penuh nafsu
sebagai pikiran yang penuh nafsu, mengenali pikiran yang bersih dari nafsu sebagai pikiran yang

Free download pdf