Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

bersih dari nafsu. Pikiran yang sedang membenci, yang bebas dari kebencian, pikiran yang
kacau, pikiran yang terpusat dan sebagainya.


Kalau pikiran ibarat panci, objek pikiran adalah isi pancinya.


Memperhatikan objek pikiran :
Memperhatikan nafsu, tanpa nafsu, kebencian, tanpa kebencian, kemalasan, tanpa kemalasan,
kekhawatiran / ketakutan, tanpa kekhawatiran, keraguan dan tanpa keraguan.


[2] Khotbah penuh perhatian dan penuh kesadaran ini disampaikan Buddha di kebun mangga,
untuk melindungi para Bhikku yang masih belum bebas dari nafsu, agar mereka tidak terpikat
oleh Ambapali. Sebab Ambapali sangat cantik dan menarik.
Buddha tahu bahwa Ambapali akan datang dan mengundang makan.


[3] Buddha menerima undangan makan dengan bersikap diam saja. Itu berarti Beliau mau. Kalau
berhalangan hadir maka Beliau akan bilang tidak bisa.


[4] Mengundang Buddha dan para Bhikku untuk makan sangat besar pahalanya. Yaitu Surga,
dan terlahir sebagai orang kaya raya dalam banyak kehidupan sebagai manusia. Itulah sebabnya
para Bangsawan Licchavi bersedia membayar sangat mahal ( 100.000 Kahapana ) supaya bisa
mendapatkan kesempatan ini.


[5] Ambapali = Benih mangga.
Ia dinamakan demikian sebab waktu bayi ia ditemukan berada di bawah pohon mangga, dan
tidak diketahui siapa orangtua biologisnya.


Saat tumbuh dewasa ia sangat cantik jelita dan anggun melebihi siapapun juga di Vesali. Ia juga
pandai menari.
Kecantikan dan bakat seni Ambapali menarik perhatian para bangsawan dan penguasa. Ia sering
mendapatkan undangan untuk menari di istana dengan bayaran mahal. Ia menjadi kaya dari
bayaran yang didapatkannya sebagai penari.

Free download pdf