Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 117


Persembahan Makanan Terakhir untuk Buddha


Dari Vesali, Buddha dan para Bhikku berkelana secara bertahap sampai di daerah Pava.
Rombongan Buddha tinggal di kebun mangga milik Cunda, seorang pandai besi ( pembuat
peralatan dari besi, seperti pisau, pacul dan bajak ).


Setelah mendengar kabar kedatangan Buddha, Cunda mengunjungi Buddha untuk memberi
hormat dan mendengarkan Khotbah Beliau. Kemudian Cunda mengundang Buddha dan para
Bhikku untuk makan keesokan paginya.


Keesokan paginya, Cunda telah menyiapkan berbagai hidangan lezat terbaik yang bisa ia
berikan. Cunda tidak tahu bahwa salah satu makanannya mengandung jamur beracun. Sebut
saja itu menu X.


Saat makanan dihidangkan, Buddha lah yang pertama dilayani oleh Cunda. Buddha berkata
pada Cunda agar menu X ini hanya diberikan padaNya, orang lain tidak boleh makan, dan sisa
makanan X harus dibuang dengan cara dikubur.


Setelah makan, Buddha kembali memberikan khotbah yang menyenangkan hati Cunda. Selesai
berkhotbah, rombongan Buddha pun pergi.


Beberapa jam kemudian Buddha berak darah. Beliau merasa sangat kesakitan dan nyaris wafat.
Tapi Beliau tidak menolak rasa sakit itu, melainkan menerimanya dengan penuh perhatian dan
kesadaran jernih, tanpa mengeluh. Buddha lalu mengajak Bhikku Ananda untuk pergi ke
Kusinara.


Dalam perjalanan menuju Kusinara, Buddha berhenti dan beristirahat dibawah pohon. Setelah
duduk, Buddha meminta Bhikku Ananda untuk mengambilkanNya air minum di sungai terdekat.


B. Ananda menolak, sebab air di sungai itu keruh habis dilewati banyak kereta. Buddha meminta
sampai tiga kali, barulah B. Ananda terpaksa pergi kesana.


Saat B. Ananda mendekat, air sungai yang keruh itupun menjadi jernih dan layak diminum.
Dengan gembira Ia mengisi mangkuk Sang Buddha dengan air, kemudian berjalan kembali.

Free download pdf