Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 118


Persembahan Jubah Terakhir untuk Buddha.


Sewaktu Buddha beristirahat di bawah pohon, lewatlah seseorang yang bernama Pukkusa, Ia
adalah murid seorang Petapa yang bernama Alara Kalama [1].


Ketika Pukkusa melihat Buddha, Ia lalu mendekati dan memberi hormat pada Beliau, kemudian
duduk. Ia berkata : " Yang Mulia, sungguh luar biasa ketenangan yang dimiliki oleh Orang yang
telah meninggalkan keduniawian.


Suatu ketika Alara Kalama pernah berteduh di bawah pohon di pinggir jalan, kemudian lewatlah
iring iringan lima ratus kereta kuda di hadapannya. Orang yang berjalan di belakang kereta
terakhir mendekati Alara Kalama dan bertanya : " Apa Yang Mulia melihat iring iringan kereta
yang barusan lewat sini? "
( Ia kagum pada sikap tenang Alara Kalama yang sama sekali tidak terganggu pada keributan di
sekitarnya )


Alara Kalama menjawab : " Tidak. Aku tidak melihatnya. "


" Tapi paling tidak dengar suaranya kan? "


Alara Kalama : " Aku juga tidak mendengarnya. "


" Apakah Yang Mulia barusan sedang tertidur? "


Alara Kalama : " Tidak. Aku tidak tidur selama duduk disini. "


" Jadi Yang Mulia sadar terus sejak tadi? "


Alara Kalama : " Iya. "


Si penanya masih belum puas. Ia lalu mengajukan pertanyaan penutup sebagai kesimpulan
akhir :
" Jadi Yang Mulia dalam keadaan sadar penuh, tapi tidak melihat atau mendengar ada iring
iringan kereta yang lewat di dekat Yang Mulia? "


Alara Kalama : " Iya. Demikianlah adanya. "


( Alara Kalama bermeditasi dengan mata terbuka. Ia memusatkan perhatian penuh ke dalam
dirinya, sehingga Ia tidak merasakan adanya gangguan dari luar. )

Free download pdf