Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

" Iya. "


Si penanya masih belum puas. Ia lalu mengajukan pertanyaan penutup sebagai kesimpulan
akhir :
" Jadi Yang Mulia dalam keadaan sadar penuh, tapi tidak melihat atau mendengar ada petir
menggelegar di dekat sini? "


" Aku tidak melihat atau mendengarnya. "


Muncullah keyakinan yang besar di dalam diri orang itu padaKu. Ia yakin bahwasanya Aku adalah
seorang Petapa sejati ( berdasarkan sikap tenang yang Kumiliki ). Setelah memberi hormat, Ia
pun pergi. "


Setelah Buddha selesai berbicara, Pukkusa menanggapi : " Keyakinanku pada Alara Kalama
telah lenyap. Sekarang saya mau berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha ( maksudnya
masuk agama Buddha ). Semoga Yang Mulia menerimaku sebagai pengikut, mulai saat ini
sampai seterusnya. "


Kemudian Pukkusa meminta pada staffnya untuk mengambilkan dua stel jubah dari kain emas.
Setelah diambilkan, Pukkusa mempersembahkan jubah itu kepada Buddha.


Buddha memberikan Khotbah yang menggembirakan Pukkusa. Setelah itu Ia memberi hormat
dan pergi.


B. Ananda lalu membantu memakaikan jubah emas itu ke Tubuh Buddha. Setelah dipakai, warna
jubah yang dipakai Buddha tampak kusam, kalah dengan kecemerlangan sinar yang muncul dari
tubuh Buddha.


B. Ananda bertanya kenapa bisa begitu. Buddha menjawab bahwa dua kali TubuhNya
memancarkan sinar cemerlang. Pertama saat Ia mencapai Pencerahan Sempurna ( menjadi
Buddha ), kedua saat akan wafat.


" Malam ini, Ananda, pada sepertiga malam terakhir, di hutan pohon Sal di dekat Kusinara, Aku
akan wafat. " kata Buddha.




Catatan :


[1] Alara Kalama adalah Guru meditasi Petapa Gotama saat baru mulai bertapa. Lihat bagian 15.


[2] Meditasi berjalan adalah berjalan dengan sangat perlahan sambil memperhatikan telapak
kaki.

Free download pdf