Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 125


Upacara Kremasi Buddha


Setelah Buddha wafat, Bhikku Anurudha dan Bhikku Ananda melakukan pembahasan Dhamma
sampai fajar menyingsing. Kemudian B. Anurudha meminta kepada B. Ananda untuk
mengumumkan kepada penduduk Kusinara bahwa Buddha sudah wafat.


Menjelang tengah hari B. Ananda pergi ke Kusinara dengan ditemani oleh seorang Bhikku lain.
Setelah mendengar pengumuman dari B. Ananda, para penduduk Kusinara merasa sangat
sedih.


Kemudian mereka mengumpulkan semua farfum, kayu wangi, bunga, kain linen, kain wol dan
pemain musik yang ada di Kusinara, lalu pergi ke hutan pohon Sala.


Disana mereka menyembah Jenazah Buddha, mempersembahkan karangan bunga dan farfum,
kemudian melakukan Upacara penghormatan dengan tarian yang diiringi dengan nyanyian dan
suara alat musik.


Para penduduk Kusinara ( suku Mala ) mendirikan tenda untuk berkemah, mereka menginap
disana. Upacara penghormatan dengan tarian dan musik ini berlangsung selama enam hari
berturut turut.


Di hari ketujuh, suku Mala akan membakar Jenazah Buddha. Mereka berencana untuk
mengusung Jenazah Buddha melewati bagian selatan kota, untuk dibakar disana.


Kemudian dipilihlah delapan orang pemuka suka Mala untuk mengusung Jenazah Buddha.
Mereka terlebih dahulu mandi keramas, lalu mengenakan pakaian baru. Ketika mereka mencoba
mengangkat peti Jenazah Buddha, tidak bisa terangkat sama sekali. Dicoba berkali kali pun
masih tidak bisa.


Kemudian mereka menanyakan hal ini pada Bhikku Anurudha. Beliau menjawab bahwa para
Dewa punya rencana yang berbeda dengan rencana suku Mala [1].
Rencana para Dewa adalah tempat pembakaran Jenazah Buddha harus berada di Kuil Makuta
Bandhana. Rutenya juga harus melalui gerbang utara kota, masuk ke tengah kota, lalu keluar
melewati gerbang timur kota.


Saat itu, jalanan yang akan dilewati oleh iring iringan Jenazah ditutupi oleh bunga Mandarava
( lihat gambar ). Kemudian mereka mengusung Jenazah Buddha sesuai rute yang diinginkan
para Dewa.
Di sepanjang jalan para Dewa dan suku Mala memberi penghormatan lagi kepada Jenazah
Buddha dengan tarian dan nyanyian, serta tabur bunga dan wewangian.

Free download pdf