Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Lampiran 1


Pertemuan Besar para Bhikku Arahat setelah Buddha Wafat


Seminggu setelah Buddha wafat, Bhikku Mahakassapa [1] merasa perlu untuk mengumpulkan
semua Ajaran Buddha demi menjaga kemurnian dan kelestarian Dhamma.


Awal pemikiran B. Mahakassapa ini dikarenakan ada seorang bhikku yang bernama Subhadda
yang berkata : " Janganlah bersedih kawan kawan. Kini kita telah terbebas dari Petapa tua yang
suka mengatur ngatur hidup kita. Sudah terlalu lama hidup kita dikekang olehNya. Sekarang kita
bebas melakukan apapun yang kita suka. "


Pemikiran bhikku Subhadda ini juga dimiliki oleh beberapa bhikku yang lain. Jika ini dibiarkan,
maka akan ada sekelompok bhikku yang berperilaku buruk yang akan merusak citra Sangha
( Komunitas Bhikku ). Akibat jangka panjangnya adalah agama Buddha bisa lebih cepat punah.


Selain itu, untuk mencegah agar apa yang bukan Ajaran Buddha muncul dan berkembang [2],
dan yang merupakan Ajaran Buddha justru malah hilang, maka diperlukan usaha untuk
melestarikan semua Ajaran Buddha.


Kemudian B. Mahakassapa memilih dan mengundang 499 Arahat ( Orang yang telah mencapai
Pencerahan Spiritual tertinggi ) untuk menghadiri sebuah pertemuan. Rencananya disana
mereka akan mengucapkan ulang semua Ajaran Buddha.


Sebelum pertemuan dilaksanakan, ada Bhikku yang keberatan Ananda diundang, sebab Ananda
saat itu belum menjadi Arahat. Tapi ada Bhikku lain yang meminta kehadiran Ananda, sebab Ia
bermoral sangat baik dan belajar langsung dari Sang Buddha. Selama dua puluh tahun Bhikku
Ananda menjadi pelayan pribadi Buddha, selama itu pula Ia menghapal semua Khotbah yang
pernah diberikan Buddha.
Akhirnya para Bhikku sepakat Ananda diundang dalam pertemuan itu.


Sadar bahwa perannya sangat penting, Bhikku Ananda berusaha keras berlatih meditasi agar
bisa menjadi Arahat secepatnya. Tengah malam, kurang dari sehari sebelum jadual pertemuan,
Ananda masih gigih berlatih meditasi berjalan. Karena sudah kelelahan, Ia memutuskan untuk
berbaring sejenak. Ketika dari posisi duduk berubah mau berbaring, saat itulah batinnya terbebas
dari noda, Ia pun menjadi Arahat.


Pagi harinya, dengan menggunakan kesaktian, dari tempat tinggalnya, Ia masuk ke dalam bumi
dan muncul kembali di ruang pertemuan tepat di alas duduk yang memang dipersiapkan
untuknya. Saat itu pertemuan baru akan dimulai.


Pertemuan ini dipimpin oleh B. Mahakassapa, tempatnya di dekat gua Sattapanni, berlangsung
selama tujuh bulan, dan dihadiri oleh lima ratus Arahat.

Free download pdf