Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

TELINGA SAKTI


Mampu mendengar segala suara, dari alam manusia maupun dari alam mahluk halus, yang
dekat maupun yang jauh. Itulah sebabnya mengapa Beliau bisa mendengar suatu peristiwa,
walaupun berada jauh dari tempat itu.


Contoh 3 :
“Pernah ada Dewi (Dewa perempuan) yang sering datang ke suatu Vihara untuk bersih-bersih.
Kemudian oleh Bhikku yang tinggal disana, si Dewi dilarang datang lagi, dengan alasan wanita
dilarang berdekatan dengan Bhikku (walaupun bukan manusia). Karena yang melarang lebih
sakti, Si Dewi tidak bisa melawan. Akhirnya ia terbang menjauh sambil menangis.


Sementara itu, Sang Buddha yang sedang tinggal di vihara lain yang jauh dari sana, mendengar
seluruh peristiwa itu dengan telinga batin. Kemudian Beliau mengirimkan suara Beliau sampai
bisa terdengar oleh si Dewi. Si Dewi mendengar suara Buddha seolah-olah Buddha ada di
dekatnya. Suara itu berisi nasihat yang menghibur si Dewi.”


Ini juga menceritakan kemampuan Buddha mengirimkan suara, sampai bisa terdengar di tempat
jauh tanpa harus menjerit. Di dalam Kitab Anguttara Nikaya, buku Kelompok Tiga, Sutta 80 (10),
Buddha berkata pada Bhikku Ananda, bahwa Beliau bisa mengirimkan suaraNya sampai
terdengar oleh seluruh galaksi ( Bimasakti ) atau bahkan lebih jauh lagi.


MENGETAHUI PIKIRAN MAHLUK LAIN


Beliau bisa mengetahui segala yang dipikirkan oleh mahluk lain. Lihat contoh 2, dimana Buddha
bisa mengetahui pikiran suatu mahluk halus (Brahma) yang tinggal di alam yang sangat jauh dari
alam manusia.


Contoh 4 :
“Ada orang yang ingin menguji apakah Buddha benar-benar sakti. Kemudian ia bertanya pada
Buddha saat Beliau sedang berkotbah. Hanya saja, bertanyanya dalam hati.


Beberapa pertanyaannya adalah : siapakah guru saya, berapa umur guru saya, apa tingkatan
guru saya. Langsung Buddha menghentikan khotbah-Nya, dan menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan.


Giliran para hadirin jadi bingung. Buddha menjawab pertanyaan siapa? Kenapa Beliau
mendadak mengatakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan perkataan sebelumnnya ?”
Ini juga menceritakan tentang ke-MahaTahuan Buddha. Karena si penanya dan Buddha belum
pernah bertemu dan saling berkenalan sebelumnya, bagaimana Buddha bisa tahu siapa guru si
penanya.

Free download pdf