Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 63


Peragaan Kesaktian Buddha (2)


Ketika Raja Pasenadi mendengar bahwa Buddha menumbuhkan pohon mangga secara ajaib,
Raja lalu menempatkan sejumlah prajurit untuk menjaga pohon itu. Karena pohon itu ditanam
oleh tukang kebun yang bernama Kanda, maka pohon itu dinamakan pohon mangga Kanda.


Para penduduk setempat dapat menikmati buah dari pohon mangga Kanda. Penduduk setempat
mulai tidak suka pada para petapa saingan Buddha. Mereka berkata : " Dasar petapa gak tau
diri! Kalian menebang semua pohon mangga karena takut Petapa Gotama ( maksudnya
Buddha ) memperagakan kesaktianNya. ". Lalu para penduduk melempari para petapa itu
dengan biji mangga bekas mereka makan.


Sakka, Raja Dewa yang menguasai alam Tavatimsa ( Surga tingkat 2 ) memerintahkan Dewa
Angin untuk memporak porandakan tempat tinggal para petapa. Ia juga memerintahkan Dewa
Matahari untuk menyengat mereka. Alhasil para petapa jadi kocar kacir kepanasan. Keenam
pemimpin aliran pertapaan itu melarikan diri ke berbagai arah. Mereka adalah Purana Kassapa,
Makkhali Gosala, Nigantha Nathaputta, Pakudha Kaccāyana, Ajita Kesakambalī, dan Sañjaya
Belaṭṭhiputta.


Sementara itu, ada seorang petani yang merupakan pengikut Purana Kassapa, ia berpikir : "


Besok akan ada pertunjukkan kesaktian oleh Guru Junjunganku. Aku akan pergi melihatnya ."
Setelah selesai bekerja si sawah, Ia lalu melepaskan lembunya dari bajak, dan pulang sambil
membawa seutas tali dan periuk yang berisi makanan yang dibelinya tadi pagi.


Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Purana Kassapa yang sedang berjalan tergesa gesa.
Ia lalu bertanya kepadanya : " Guru mau kemana? Saya mau melihat pertunjukkan kesaktian
Anda. "
Purana Kassapa menjawab : " Buat apa sih kamu melihat pertunjukkan kesaktian? Ayo berikan
periuk dan tali itu kepadaku. "


Si petani itu memberikannya. Purana Kassapa lalu berbegas pergi menuju sungai terdekat. Ia
mengisi periuk itu dengan tanah, mengikatnya dengan tali ke lehernya, kemudian melompat ke
sungai. Bunuh diri [1]. Setelah mati ia masuk neraka Avici [2].


Menjelang malam, Dewa Sakka memerintahkan Dewa Visukhamma untuk membuat Istana dari
tujuh macam permata. Para Bhikku dan penduduk setempat akan berkumpul Istana ini untuk
melihat pertunjukkan kesaktian Buddha.


Sore keesokan harinya, Buddha berjalan keluar dari Vihara Jetavana menuju ke Istana yg dibuat
oleh Dewa. Sesampainya disana Beliau duduk di tahta permata dibawah payung putih. Saat itu

Free download pdf