Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Saat para Bhikku duduk bermeditasi di bawah pohon, para mahluk halus yang tinggal di atas
pohon terpaksa harus turun dan menjaga jarak dengan para Bhikku (Sebab aturan di alam
mereka mengharuskan mereka turun dari pohon jika ada Petapa yang duduk di bawahnya. Ini
adalah aturan yang tidak bisa dilanggar).


Selama beberapa hari pertama, para mahluk ini tidak keberatan, tapi lama lama mereka mulai
resah. Mereka punya anak, butuh kenyamanan. Setelah tahu bahwa para Bhikku bakal tinggal
lama disana, akhirnya mereka memutuskan untuk mengusir para Bhikku dengan cara mereka
sendiri.


Mereka menunjukkan wujud yang menyeramkan di-combo dengan suara yang mengerikan. Plus
bau busuk. Alhasil para Bhikku merasa tidak nyaman. Mereka lalu meninggalkan hutan itu tanpa
pamit, pergi ke Savathi untuk menemui Buddha.


Setelah bertemu, Buddha berkata : " Bhikku, kenapa kalian kesini? Bukankah kalian tidak boleh
meninggalkan tempat retret? "
Para Bhikku lalu menceritakan pengalaman buruk mereka.


Buddha menggunakan mata batinNya untuk melihat ke seluruh daratan India, tapi tidak
menemukan tempat lain yang lebih baik daripada hutan di lereng Himalaya itu. Disanalah tempat
terbaik bagi rombongan Bhikku ini untuk memperoleh Pencerahan Spiritual.


Buddha lalu bekata : " Bhikku, tidak ada tempat lain yang cocok bagi kalian. Kalian harus kembali
kesana. Jika kalian ingin terbebas dari gangguan mahluk halus, maka pelajarilah syair
perlindungan berikut ini. Syair ini akan menjadi objek meditasi dan perlindungan bagimu. "


Lalu Buddha mengajarkan Syair berikut :


" Inilah yang harus dilakukan oleh seseorang yang terampil dalam kebaikan,
Untuk mencapai ketenangan pikiran [1],
Dia harus kompeten [2], bermoral baik, lurus,
Serta ramah, lemah lembut dan tidak sombong.


Selalu berpuas hati [3], mudah dilayani [4]
Tidak sibuk [5], sederhana hidupnya [6]
Tenang Inderanya [7], berhati-hati dalam bersikap [8]
Taat etika / tata krama, tidak melekat pada keluarga [9].


Tak berbuat kesalahan walau pun kecil,
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana [10]
Hendaklah Ia berpikir : " Semoga semua makhluk merasa gembira dan aman.
Semoga semua makhluk bahagia." [11]

Free download pdf