Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Saat keluarga Magandiya tiba, mereka tidak melihat Buddha. Ayah Magandiya memarahi
istrinya : " Kamu sih dandaninnya kelamaan! " Ibu Magandiya memperhatikan jejak kaki Buddha.
Ia punya kemampuan mengenali karakter seseorang melalui jejak kakinya. Ibu Magandiya
berkata : " Ini bukan jejak kaki manusia biasa, Ini jejak kaki Orang yang telah meninggalkan
keduniawian. "


" Ah, kau ini. Sudahlah. Ayo kita ikuti saja jejak kakinya. " sergah ayah Magandiya. Mereka pun
mengikuti jejak kaki itu sampai akhirnya mereka melihat Buddha sedang duduk di bawah pohon.


Keluarga itu bergegas menghampiri Buddha dan ayah Magandiya menyapaNya : " Tuan, ini putri
saya yang mau saya nikahkan dengan Tuan. "


Sambil tersenyum Buddha menjawab : " Tuan, manusia terdiri dari lima hal [1], lima hal ini bersifat
tidak kekal, tidak memuaskan ( mudah terkena penderitaan ) dan tanpa inti [2]. Saya telah
meninggalkan keduniawian dan kenikmatan indera. Bahkan saya tidak tertarik pada godaan putri
Mara [3]. Tubuh yang Anda anggap cantik itu pada hakikatnya adalah tempat kotoran [ 4 ], saya
bahkan tidak mau menyentuhnya walaupun hanya dengan ujung jari kaki. "


Orangtua Magandiya mencapai Pencerahan Spiritual tingkat ketiga ( disebut Anagami ) setelah
mendengar jawaban Buddha.


Sementara Magandiya merasa sakit hati pada kalimat terakhir Buddha. Ia bertekad akan
membalas dendam pada Buddha jika suatu saat ia menjadi istri Raja.

Free download pdf