Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

pada para dayangnya : " Kita tidak punya perlindungan selain kasih universal. Mari kita
pancarkan kasih universal pada Raja. "


Raja lalu menggunakan panah beracun. Ia melepaskan anak panahnya ke arah dada Ratu
Samawati. Samawati dan para pengikutnya memancarkan pikiran kasih universal pada Raja
Udena, akibatnya anak panah yang dilepaskan Raja terpental sebelum mengenai tubuh
Samawati [1]


Raja tertegun. Ia mencoba lagi beberapa kali memanah Samawati, tapi hasilnya sama saja.
Selalu mental. Sadar bahwa Samawati tidak bersalah, kemarahan Raja pun mereda. Ia meminta
maaf kepada Samawati dan membolehkan Samawati untuk mengundang Buddha datang ke
istananya guna dijamu makan dan mendengarkan Khotbah Beliau. ( Buddha diundang tidak mau
datang, tapi Beliau mengutus Bhikku Ananda untuk datang).


Karena tidak bisa mencelakakan Samawati dengan fitnah, Magandiya memutuskan untuk
langsung membunuh Samawati. Ia mengirimkan pesan kepada pamannya untuk membakar
istana Samawati.


Pamannya datang ditemani oleh beberapa orang. Mereka mengikat tiang tiang istana Samawati
dengan kain, lalu kain itu disiram minyak dan dibakar. Saat tahu istananya terbakar dan tidak
bisa keluar ( semua pintu diganjal ), Samawati berkata pada para dayangnya : " Sudah tidak
terhitung banyaknya kita mati terbakar dalam banyak kehidupan yang lalu. Sekarang marilah kita
bermeditasi untuk mengakhiri penderitaan. "


Demikanlah, Samawati dan para dayangnya bermeditasi saat api berkobar. Sebelum mati,
sebagian dari mereka mencapai Pencerahan Spiritual tingkat 2 ( disebut Sakadagami ), sisanya
mencapai Pencerahan Spiritual tingkat 3 ( disebut Anagami ) [2].


Saat kejadian ini Raja Udena sedang berada di luar Istananya. Setelah mendengar kabar istana
Samawati terbakar, Raja bergegas datang. Tapi terlambat, mereka semua sudah gosong.


Raja duduk termenung di atas puing puing sisa kebakaran. Memikirkan kebajikan yang pernah
dilakukan Ratu Samawati. Ia yakin bahwa Magandiya adalah otak dibalik semua peristiwa ini.
Namun bagaimana cara membuktikannya?


Kemudian Raja mendapatkan akal. Ia berdiri dan berkata dengan riang : " Ketika Samawati masih
hidup, saya was was akan dicelakakan. Sekarang hatiku tenang. Ini pastilah perbuatan orang
yang sangat menyayangiku! "


Magandiya yang juga datang ( supaya gak disangka pelaku ), lalu mendekati Raja dan berkata :
" Baginda, sayalah yang merencanakan ini semua."
Raja menatap Magandiya dengan senyum manis dan békata lembut : " Ajaklah semua yang
terlibat kesini. Kita adakan pesta besar. "


Magandiya dan semua yang terlibat datang ke istana dengan gembira. Setelah sampai mereka
semua ditangkap, lalu dimasukkan ke lubang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dikubur

Free download pdf