Riwayat Hidup Buddha Jilid 2

(Teddy Teguh) #1

Bagian 80


Raja Suprabudha


Raja Suppabuddha dari kerajaaan Koliya adalah ayah dari Devadatta dan ayah mertua dari
Pangeran Siddharta, yang kemudian menjadi Buddha.


Raja Suppabuddha membenci Buddha karena dua alasan. Pertama, karena Pangeran Siddharta
dianggap meninggalkan istrinya ( putri Yasodhara, yang merupakan anak Raja Suppabuddha )
untuk pergi bertapa.
Kedua, putra tunggalnya, Pangeran Devadatta, yang merupakan putra mahkota, pergi
meninggalkan keduniawian menjadi Bhikku [1].


Raja Suppabuddha berniat untuk melampiaskan kebenciannya pada Buddha. Ia berencana
untuk menghalangi jalan supaya Buddha tidak bisa mendapatkan persembahan makanan. Tapi
ia takut melakukan ini dengan menggunakan pasukan atau kekerasan senjata, sebab bisa
memancing perang antara kerajaannya dengan kerajaan Sakya ( tempat asal Buddha ). Akhirnya
ia mencoba untuk melakukannya sendiri. Tapi berhubung masih takut juga, ia lalu minum alkohol
sampai agak mabuk supaya berani.


Dalam pengaruh minuman keras, Raja Suppabuddha menghalangi jalan Buddha dan para
Bhikku yang sedang mengumpulkan persembahan makanan. Para Bhikku meminta jalan
berulang kali, tapi Raja Suppabuddha menolak dengan berkata : " Saya tidak bisa memberikan
jalan pada orang yang jauh lebih muda. " Akhirnya rombongan Buddha putar balik kembali ke
Vihara.


Raja Suppabuddha mengirim orang untuk mengikuti Buddha secara diam diam dan mencari tahu
apa yang dikatakan Buddha selanjutnya berkaitan dengan insiden ini.


Setelah sampai di Vihara, Bhikku Ananda bertanya pada Buddha, apa akibat karma yang akan
diterima Raja Suppabuddha atas perbuatan buruknya itu. Buddha menjawab, tujuh hari sejak
saat itu Raja Suppabuddha akan mati ditelan bumi di kaki tangga istananya [2].


Mata mata yang dikirimkan Raja Suppabuddha lalu melaporkan perkataan Buddha ini pada Raja.
Raja lalu berupaya agar perkataan Buddha ini meleset. Ia menyuruh pelayannya untuk
menghalanginya jika ia berjalan menuju ke tangga. Ia sendiri mengurung diri di lantai atas
istananya. Semua keperluannya sehari hari dikirimkan oleh pelayannya ke lantai atas, sehingga
Raja Suppabuddha tidak perlu turun.


Sang Buddha diberitahu tentang upaya Raja Suppabuddha untuk menyelamatkan dirinya.
Buddha lalu menanggapi : " Dimanapun Raja Suppabuddha bersembunyi, perkataan Saya akan
tetap terbukti benar. "

Free download pdf