PPKn Kelas X

(BAYU ELANG BUANA) #1

148 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas X


ma umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling meng-
hormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan ker-
jasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Indeks tersebut digambarkan dengan angka 0-100. Komponen penilaian
yang disorot dalam penilaian ini yaitu kesetaraan, toleransi, dan kerja sama
antarumat beragama. Skor indeks KUB nasional mengalami luktuasi setiap
tahunnya, mulai dari 75,35 pada 2015 hingga menjadi 73,83 pada 2019. Angka
rerata nasional sempat turun pada 2017-2018 hingga menjadi 70,90 pada 2018.
Saat mengumumkan angka indeks KUB 2018, Kepala Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Mas’ud menyebut banyak peristiwa
yang terjadi pada periode 2017-2018 yang menguji kerukunan berbangsa dan
bernegara.
"Kental terasa di benak kita, isu-isu keagamaan bersinggungan dengan
isu-isu politik. Atau, ada juga yang menganggap bahwa ras dan agama telah di-
bawa menjadi isu politik atau politisasi agama menjelang perhelatan Pileg dan
Pilpres serentak pada 17 April 2019” ujar Mas’ud, Senin (25/3/2019).
Mas’ud mencontohkan peristiwa keagamaan yang bersinggungan dengan
politik pada periode 2016-2017 yaitu kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Ba-
suki Tjahaja Purnama (Ahok), situasi menjelang Pilkada DKI 2017, serta resi-
du politik pada 2018-2019 menjelang Pemilu serentak.
Pada 2019, Kementerian Agama mencatat 18 provinsi mendapatkan skor
di bawah rerata nasional 73,83. Tiga provinsi dengan skor terendah yaitu: Jawa
Barat 68,5; Sumatera Barat 64,4; dan Aceh 60,2.
Selain terhadap perbedaan agama, tingkat toleransi atau penerimaan ter-
hadap isu lain dapat dilihat dari Social Progress Index yang dirilis oleh Social
Progress Imperative. Indeks tersebut dirancang untuk melihat kualitas kemaju-
an sosial suatu negara melalui tiga variabel penilaian yaitu basic human needs,
foundations of wellbeing, dan opportunity dengan skor 0-100.
Va r i a b e l opportunity dapat menjadi sorotan ketika melihat tingkat toleran-
si di Indonesia. Dalam variabel tersebut, terdapat komponen penilaian inclusi-
veness. Komponen inclusiveness merupakan penilaian tingkat penerimaan ma-
syarakat terhadap seluruh golongan untuk dapat menjadi anggota masyarakat
yang berkontribusi tanpa ada pengecualian.
Jika dirinci, komponen inclusiveness terdiri dari beberapa sub komponen
penilaian yaitu penerimaan terhadap gay dan lesbian, diskriminasi dan keke-
rasan terhadap minoritas, kesetaraan kekuatan politik berdasarkan gender, ke-
setaraan kekuatan politik berdasarkan posisi sosial ekonomi, dan kesetaraan
kekuatan politik berdasarkan kelompok sosial.
Pada periode 2015-2019, skor inclusiveness Indonesia pada awalnya me-
nunjukan tren peningkatan pada tiga tahun pertama, kemudian turun dalam
dua tahun terakhir.
Free download pdf