DestinAsian

(Chris Devlin) #1

16


DestinAsiAn.co.iD – mAret / April 2016 mAret / April 2016 - DestinAsiAn.co.iD


contributors & comments

Kami menyambut baik kritik dan komentar Anda.
Surat kepada tim redaksi dapat dikirimkan ke: [email protected], atau
melalui pos ke: Editor, DestinAsian Indonesia, P.O.Box 08 JKPPJ, Jakarta 10210 A.
Sebelum dimuat di majalah, surat akan diedit demi menjaga standar penulisan
dan kuota halaman.


Kali pertama mem-
baca DestinAsian
Indonesia, saya jatuh
cinta dengan liputan
mengenai Utrecht.
Koleksi fotonya
berkesan. Namun
alangkah baiknya jika
artikel ini memuat
pula interaksi de-
ngan warga lokal.
Salah satu memori
yang sulit dilupakan
dari traveling adalah
interaksi dengan
penduduk setempat.
—Kurniawan
budiono, Jakarta

Terima kasih
sebesar-besarnya
kepada konsor-
sium dan CEO, juga
para seniman dan
pemerintah yang
telah membangun
kembali Kota Tua,
kebanggaan bangsa.
Semoga proyek ini
berjalan sempurna
hingga tuntas.
—Lisa Hermaniati
soesila via Facebook
pada post menyam-
but Konsep baru
Kota tua Jakarta

Artikel-artikel di edisi
Januari/Februari
2016 membahas
tuntas sejumlah
destinasi wisata
dengan informasi
yang detail, menca-
kup tempat kuliner,
deskripsi lanskap,
serta maskapai.
Sajian fotonya pun
memikat. Saya selalu
antusias membaca
majalah DestinAsian
Indonesia.
—Adi Hersuni,
tangerang

Saya sangat menyukai gaya
penulisan majalah ini, terutama
tulisan Cristian Rahadiansyah,
yang saya ikuti sejak beliau
bekerja di majalah sebelumnya.
Informasi yang disajikannya
sangat inspiratif.
—Ardianto, boyolali

Mohon bantuan jika ada teman atau tim
yang bersedia melakukan pelatihan budi
daya karang kepada kami selaku lem-
baga pemerhati masyarakat pesisir di
Halmahera Barat, Maluku Utara. Sampai
saat ini kami belum dapat merealisasi-
kan program budi daya karang diaki-
batkan tidak adanya tenaga ahli yang
mengajarkan caranya. Kontak kami di
0812-4141-7004 atau 0812-4141-7005.
—muhammad Hi Hasan via
DestinAsian.co.id pada artikel
10 rekomendasi Komunitas travel.

Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaannya.
Salah satu program penanaman
karang tersukses di Indonesia berlang-
sung di kawasan Pemuteran, Bali, oleh
Yayasan Karang Lestari. Mereka meng-
gunakan teknologi biorock. Jika ingin
mencari info lebih lanjut, silakan kontak
langsung Yayasan Karang Lestari
(karanglestaribali.com).

Sampul majalah menarik, tapi pose dan
ekspresi Hamish Daud dalam artikel
Rahasia Belanda kurang total. Artikel
mengenai Larantuka sangat menggugah
dan memperkaya wawasan saya.
—Ardo Priangga, semarang

Dalam tiga buku karyanya,
Jerry Aurum (jerryaurum.
com; @jerryaurum) meng-
olah konsep visual tubuh.
Di waktu senggangnya, dia
memotret satwa bawah
laut. Di edisi ini, Jerry
mengombinasikan dua
keahliannya tersebut saat
melakukan pemotretan
di maladewa (hlm.90).
“mengangkat keindahan
maladewa tanpa terjebak
dalam gaya visual yang
umum merupakan tan-
tangan tersendiri untuk
saya,” ujarnya. tantangan
juga dihadapi oleh bruno
Zanzottera (parallelozero.
com; @parallelozero), foto-
grafer kelahiran monza,
ketika berkelana di italia
(hlm.114) untuk mengaba-
dikan sejumlah rumah dan
desa yang terbengkalai
akibat urbanisasi ataupun
bencana alam. melakukan
pemotretan di Bali adalah
sebuah rutinitas bagi Putu
sayoga (putusayoga.net;
@putu_sayoga), tapi kali ini
dia mendapat kesempatan
langka yang diimpikan
banyak fotografer: memo-
tret Arie smit (hlm.72),
pelukis yang tahun ini
genap berusia satu abad.
“liputan yang mengesan-
kan,” jelasnya. “saya bisa
bertemu Arie smit dan
beberapa muridnya, serta
mendapat banyak penge-
tahuan mengenai gerakan
young artists yang sayang-


nya kini mulai meredup.”
sebagai penikmat kopi,
suhartina sindukusumo
(@tinaowyeah) juga men-
dapatkan kesempatan
berharga untuk menyam-
bangi melbourne (hlm.57),
kota yang tersohor akan
budaya minum kopinya.
“Kultur kopi yang kental,
taburan produk berslogan
‘Made in Melbourne,’ dan
tentunya keramahan warga
lokal, mengundang siapa
pun untuk kembali ke
melbourne,” kenangnya.
sementara itu, Leonardus
Depari (leonardusdepari.
tumblr.com; @leonardus
depari) mendokumenta-
sikan tempat piknik
keluarganya yang belum
lama ditetapkan sebagai
situs Warisan Dunia—
singapore Botanic Gardens
(hlm.62). menjelajahi dan
menulis keindahan Flores
bukan hal baru bagi Fatris
mF (fatrismf.wordpress.
com; @fatrismf), tapi kali
ini dia tak berbicara soal
keindahan, melainkan
bagaimana pariwisata
menguji keutuhan budaya
di Wae rebo (hlm.104).
“rumah-rumah di Wae
rebo membuat takjub,”
ujarnya, “tapi industri
pariwisata yang begitu
deras tentu membawa
perubahan di masyarakat,
menggerus sesuatu yang
sebelumnya diyakini
sebagai spiritualitas.”

114

90

48

104

43

58
Free download pdf