DestinAsian

(Chris Devlin) #1
27

DestinAsiAn.co.iD – MAret / April 2016 MAret / April 2016 - DestinAsiAn.co.iD


Foto

: sierpin

sKi J

Acq

Ues, p

AtricK escUDero

, JosÈ FUste

rAGA

, Jo

n A

rnolD

, MA

nFreD MeHliG

, Bo

ZAU

nDers; BoDo

scHA

cHo

W, nicolA

s FAU

qU
é/c

orBis.

Tunis
“tunis adalah destinasi yang paling merepresentasikan tunisia,” kata
Mourad tentang kota kelahirannya. Melalui museum, pasar rakyat, teater
terbuka, juga kafe, tunis merangkum sejarah dan peninggalan nenek moyang
tunisia. Untuk memulai eksplorasi, Mourad merekomendasikan Bardo Museum,
di mana kita bisa melihat mosaik-mosaik orisinal dari zaman kekuasaan romawi
dan carthaginian. Koleksi mosaik yang pernah diboyong ke sebuah pameran
di los Angeles tersebut terbuat dari marmer, tanah liat, serta kaca. Dari Bardo
Museum yang dipenuhi mosaik, Mourad menyarankan turis pergi ke Medina,
kawasan kota tua. Medina, anggota situs Warisan Dunia, menaungi sekitar 700
monumen, mulai dari rumah hingga masjid, yang dihubungkan oleh jalan-jalan
sempit. Bentuk rumah di sini masih terpelihara selama ratusan tahun, tapi
fungsinya sebagian telah beralih menjadi toko suvenir dan kriya. “Banyak rumah
juga sudah dijadikan perpustakaan dan museum, salah satunya rumah milik Dar
Ben Abdallah yang telah disulap menjadi museum sekaligus atraksi turis berkat
keindahan interior dan eksteriornya.”

Kairouan
Kairouan menjadi tempat
kekhalifahan islam di tunisia mencapai
masa keemasannya. Kota yang didirikan pada
670 ini pernah menjadi pusat studi agama
yang memikat banyak cendekiawan dari
banyak imperium lain. pada abad ke-9, di
bawah Dinasti Aghlabid, Kairouan kian bersinar,
terutama di bidang arsitektur. Masjid-masjid di
sini didesain begitu mewah dan megah, salah
satunya bahkan dipuji Unesco sebagai
sebuah mahakarya arsitektur. “Banyak umat
muslim dari berbagai negara melawat ke
Masjid Agung Kairouan, salah satu masjid
tertua di dunia,” jelas Mourad. Mahdia
pada abad ke-10, Mahdia
pernah menjadi pusat politik
Dinasti Fatimid, kekhalifahan yang
menguasai banyak kawasan di
Afrika Utara. saat itu, politisi ter-
kuatnya membangun benteng yang
dilengkapi gerbang bernama skifa
el Kahla (Gerbang Hitam). Dinasti
Fatimid juga membangun kota
kecil Zouila yang menjadi tempat
berkumpulnya kaum intelektual dan
seniman. sekarang, Zouila merupa-
kan kota pelabuhan sekaligus des-
tinasi wisata sejarah dan arsitektur.
“Mahdia juga terkenal sebagai
penghasil tenun sutra dan kerajinan
emas berbentuk tangan Fatima
dengan detail yang memukau,”
tambah Mourad.

Carthage
sesuai namanya, kota
pesisir ini pernah menjadi
markas Kekaisaran carthaginian.
pasca-perang punic, tampuk
kekuasaan kota berpindah ke
romawi. Dua imperium inilah
yang kemudian mewarisi banyak
situs bersejarah. “Menepi beberapa
kilometer dari carthage, kita bisa
menemukan sidi Bou said, desa
yang dipenuhi bangunan berwarna
biru dan putih hingga menyerupai
desa di Yunani,” jelas Mourad. Di
desa ini pula Mourad gemar menye-
ruput secangkir kopi di cafe des
nattes, kedai bergaya Moor yang
menawarkan panorama pelabuhan
yang ditaburi kapal pesiar.
Free download pdf