DestinAsian

(Chris Devlin) #1
82

DestinAsiAn.co.iD – mAret / April 2016 mAret / April 2016 - DestinAsiAn.co.iD

reportage bali

Satu tanda Anda sudah mendekati Padma Ubud
adalah berubahnya lingua franca. Hotel ini berjarak
sekitar 40 menit berkendara dari pusat keramaian
Ubud, persisnya di Desa Puhu, sebuah permukiman
di mana lebih banyak orang berbahasa Bali ketim-
bang Indonesia, di mana kaum pria menghabis-
kan sore dengan berkerumun di serambi rumah
sembari menggendong ayam petarung. Melihat lo-
kasinya, Padma merupakan hotel paling terpencil

di Ubud—gelar yang sebelumnya dipe-
gang oleh Ubud Hanging Gardens.
Tapi berkat keterpencilannya itulah
Padma sanggup menyuguhkan peman-
dangan yang selama ini kita asosiasi-
kan dengan Ubud: alam agraris yang
sejuk. Di pagi hari, kita bisa mengintip
puncak Gunung Agung dari balkon ka-
mar, menyaksikan kabut yang tersang-
kut di dahan-dahan pohon, serta me-
nonton aktivitas para petani di sawah.
Di waktu malam, suguhannya berupa
orkestra tonggeret dan gemercik sungai
yang bersaing memecah hening.
Padma berdiri menghadap lembah
hijau yang diukir sawah. Kompleks se-
luas 11 hektare ini menaungi 149 kamar
yang terpecah menjadi tiga kategori:
premier room, suite berisi satu kamar
tidur, dan suite berisi dua kamar tidur.
Kamar tipe terendahnya cukup lapang:
59 meter persegi, berselisih sedikit dari
kamar deluxe di Alila Ubud.
Tiap kamar dilengkapi televisi ber-
ukuran 48 inci, bathtub, toiletries merek
Archive, serta balkon privat. Pilih kamar
yang menghadap timur untuk menik-
mati panorama tercantik di pagi hari.
Menurut staf Padma, lahan di seberang
lembah sudah dibeli oleh pemilik resor,
sehingga Anda tak perlu cemas kelak
bakal menatap bangunan lain dari jen-
dela kamar.
“Ini hotel terbesar di Ubud. Kami
juga memiliki ballroom terbesar di ka-
wasan ini,” ujar Reza Sunardi, General
Manager. “Ini menjadi keunggulan ka-
mi. Padma bisa melayani grup-grup in-
sentif dari korporat besar.”
Padma mengusung arsitektur Bali
kontemporer yang lazim diadopsi oleh
resor-resor senior semacam Conrad di Benoa atau
Westin di Nusa Dua. Sentuhan desain yang lebih
“muda” diterapkan di kamar lewat permainan
lampu gantung dan mesin espresso Tre Vergnano
yang bergaya retro.
Restoran andalannya, Puhu, dipimpin oleh ko-
ki andal Ketut Sumerta yang sebelumnya meng-
abdi untuk Four Seasons Macau. Tempat ini me-
nyuguhkan menu lokal dan internasional yang di-
presentasikan cukup atraktif. Untuk pengalaman
makan dengan panorama yang menyegarkan, pi-
lihan terbaik adalah Pool Cafe yang menghadap
kolam renang bergaya terasering, persis di samping
fasilitas terbaik resor, yakni lintasan joging yang
berkelok-kelok sepanjang 1,5 kilometer layaknya
ular yang memeluk pinggang bukit. Banjar Carik,
Desa Puhu, Payangan, Ubud; 0361/3011-111; padma
resortubud.com; doubles mulai Rp1.765.000.

Daya tarik


  • Lintasan joging se-
    panjang 1,5 kilometer
    di sisi timur properti,
    persis di samping
    kolam renang.

  • Kolam renang
    infinity sepanjang 89
    meter yang menatap
    lembah hijau dan
    hutan bambu.

  • Menu salmon
    gravlax platter
    yang terdiri dari
    irisan tipis salmon,
    ditambah beetroot
    babaganus, red
    miso, dan dressing
    capers berry.


Padma uBud


hotel dengan ballroom terbesar,
jumlah kamar terbanyak, dan lokasi
paling terpencil di Ubud.
oleh Cristian rahaDiansyah
Free download pdf